Indonesia Laporkan 4 Kasus Covid 19 Omicron XBB
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 26 Oktober 2022 18:51 WIB
ORBITINDONESIA – Kementerian Kesehatan laporkan ada empat kasus Covid 19 subvarian Omicron XBB yang ditemukan di tanah air. Hal ini disampaikan Jubir Kemenkes Mohammad Syahril dalam keterangan pers virtual hari ini Rabu 26 Oktober 2022
“Di Indonesia hingga Selasa 25 Oktober kemarin tercatat penambahan tigas kasus ya XBB di Indonesia. Ketiganya merupakan transmisi lokal,”katanya.
Sebelumnya menurut Mohammad Syahril sudah ada satu kasus di Surabaya, Jawa Timur. Gejala yang diderita pun ringan hanya batuk pilek.
Baca Juga: Covid 19 Omicron XBB Sudah Masuk Indonesia, Ini Gejalanya
“Saat ini kita di indonesia sudah ada empat kasus terkonfirmasi ya,”kata Mohammad Syahril
Menurut mantan direktur utama RSPI Sulianti Saroso ini semua pasien sudah sembuh melalui isolasi mandiri dan tidak ada yang dirawat di rumah sakit.
Sebagai informasi, Varian Omicron XBB atau BA.2.10 pertama kali muncul di India pada Agustus 2022 kemudian terdeteksi di beberapa negara, di antaranya di Singapura, Australia, Denmark, Bangladesh, India, Jepang dan Amerika Serikat
Baca Juga: Aduh, Sempat Diremehkan Ilmuwan, Virus Khosta 2 Ternyata Lebih Kebal dari Covid 19
Pengamatan dari negara-negara dengan sub varian XBB menunjukkan menular seperti varian saat ini, tetapi tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Namun, Kementerian Kesehatan (MoH) Singapura mengatakan bahwa ada bukti XBB mungkin mendorong peningkatan infeksi ulang, dimana 17 persen dari total kasus bulan lalu adalah kasus infeksi ulang.
Tidak ada bukti XBB menyebabkan penyakit yang lebih parah sebagaimana dikutp dari CGTN, sebagian besar pasien di Singapura terus melaporkan gejala ringan seperti sakit tenggorokan atau demam ringan terutama jika mereka telah vaksinasi.
Baca Juga: Ilmuan AS Temukan Khosta 2, Virus Baru yang Berpotensi Ancam Dunia setelah Covid 19
Dengan skema vaksinasi sebelumnya baik tiga suntikan mRNA lengkap atau empat dosis Sinovac masih sangat efektif mencegah penyakit parah.
Namun, varian in cukup berisiko bagi mereka yang belum atau tidak divaksinasi.***