Serangan Roket Ukraina Tewaskan 63 Tentara Rusia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 03 Januari 2023 18:25 WIB
ORBITINDONESIA - Pasukan Ukraina menembakkan roket ke sebuah fasilitas di wilayah Donetsk timur tempat tentara Rusia ditempatkan, menewaskan 63 dari mereka, kata kementerian pertahanan Rusia, Senin, 2 Januari 2023.
Serangan roket Ukraina ini adalah salah satu serangan paling mematikan terhadap pasukan Rusia sejak perang dimulai lebih dari 10 bulan lalu.
Pasukan Ukraina menembakkan enam roket dari sistem peluncuran HIMARS dan dua di antaranya ditembak jatuh, kata pernyataan kementerian pertahanan Rusia. Tidak disebutkan kapan serangan itu terjadi.
Baca Juga: Pemerkosa Anaknya Hanya Dihukum 7 Bulan Penjara, Seorang Ayah Minta Keadilan Pada Presiden Jokowi
Serangan itu, menggunakan senjata presisi yang dipasok AS yang telah terbukti penting dalam memungkinkan pasukan Ukraina mencapai target utama.
Ini memberikan kemunduran baru bagi Rusia, yang dalam beberapa bulan terakhir telah terhuyung-huyung akibat serangan balasan Ukraina.
Menurut gubernur wilayah Samara Rusia, Dmitry Azarov, sejumlah penduduk yang tidak disebutkan namanya di wilayah itu termasuk di antara mereka yang tewas dan terluka, akibat serangan di kota Makiivka.
Blogger militer Rusia, yang informasinya sebagian besar dapat diandalkan selama perang, mengatakan bahwa amunisi yang disimpan di dekat fasilitas tersebut telah meledak dalam serangan itu. Ini menyebabkan tingginya jumlah korban.
Baca Juga: Korean Vibes: Jisoo BLACKPINK Dikabarkan akan Debut Solo Tahun Ini
Mengekspresikan kemarahan atas kekalahan tersebut, Daniil Bezsonov, seorang pejabat administrasi yang ditunjuk Rusia di Donetsk yang diduduki Rusia, menyerukan hukuman terhadap perwira militer yang memerintahkan sejumlah besar pasukan untuk ditempatkan di fasilitas tersebut.
Militer Ukraina tampaknya mengakui serangan itu pada Senin.
Staf Umum mengonfirmasikan bahwa Makiivka diserang pada 31 Desember, dan mengatakan 10 kendaraan militer Rusia hancur atau rusak. Ia menambahkan, hilangnya personel Rusia masih diklarifikasi.***