DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Korean Vibes, Fakta Itaewon, Kawasan Multikultural di Korea Selatan

image
apa yang membuat kawasan Itaewon tersebut populer ? berikut fakta tentang kawasan yang dikenal dengan Multikultural yang saat ini menjadi perbincangan dunia

 

ORBITINDONESIAItaewon adalah kawasan populer di Seoul, Korea Selatan. Area ini kian populer setelah menjadi latar drama Korea Selatan, Itaewon Class dan kembali menjadi perbincangan usai terjadinya tragedi Hallowen pada Sabtu 29 Oktober 2022 malam.

Lalu apa yang membuat kawasan Itaewon tersebut populer ? berikut fakta tentang kawasan yang dikenal dengan Multikultural yang saat ini menjadi perbincangan dunia.

Punya Masjid Raya Seoul

Baca Juga: Korean Vibes: Presiden Jokowi Sampaikan Belasungkawa atas Tragedi Halloween Itaewon Korea Selatan

Selain kawasan Multikultural, berbagai kelompok agama bisa ditemukan di Seoul, khususnya Itaewon tak terkecuali populasi muslim.

Walaupun pemeluk agama Islam disana tetap merupakan monoritas, namun Itaewon memiliki sebuah masjid raya, yaitu Masjid Pusat Seoul (Seoul Central Mosque)

Masjid ini dibuka tahun 1976 dan merupakan masjid pertama di Korea Selatan, oleh karena itu bagi wisatawan muslim yang sedang berkunjung ke Negeri Gingseng, sayang bila melewatkan mampir ke masjid ini.

Selain tempat ibadah, Masjid Pusat Seoul juga sebagai pusat komunitas budaya Islam di Seoul. Masjid ini populer karena memiliki desain khas Islam yang begitu kental dengan Menara besar dan ukiran kaligrafi Arab yang indah.

Di sekitaran masjid terdapat gang-gang yang dipenuhi restoran dan toko roti bersertifikat halal.

Baca Juga: Korean Vibes: Presiden Jokowi Berduka terhadap Tragedi Halloween Itaewon, Indonesia Bersama Rakyat Korsel

Kawasan Multikultural

Sebagaimana dikutip dari laman Korea Tourism Organization, Itaewon ditetapkan sebagai zona wisata pada 1997. Kawasan multikultrual ini menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 25,000 warga asing

Nama Itaewon mulai dikenal public saaat Korea Selatan menjadi tuan rumah Asian Games Seoul 1986 kemudian Olimpiade Seoul 1988 serta konferensi internasional

Sejak saat itulah. Itaewon menjadi kawasan wisata populer di Korea Selatan dan orang asing pun mulai berdatangan.

Sejalan dengan waktu, restoran internasional pun mulai dibuka untuk penuhi seleran penduduk Itaewon yang berkembang pesat dan dihuni banyak warga asing, mulai dari diplomat asing, pekerjam migran hingga guru bahasa Inggris.

Perkembangannya juga didukung dengan tidak terikatnya kawasan tersebut dengan norma budaya konservatif Korea, sehingga Itaewon menjadi tempat yang identic dengan kebebasan.

Bahkan orang-orang yang beraktivitas di sana tidak hanya membayar dalam mata uang Korea, Won namun juga ada yang membayar dollar Amerika Serikat, Yen Jepang atau mata uang lainnya

Baca Juga: Korean Vibes: Update Terbaru! Ada Dua WNI Korban Tragedi Halloween Itaewon, Bagaimana Kondisinya


Identik dengan Kehidupan Malam

Sebagaimana di kutip dari Seoul Tourism Organization, Itaewon juga identik dengan kehidupan malamnya.

Bagi kalangan wisatawan asing, kawasn ini bisa dikatakan sebagai top of mind untuk klub dan bar terbaik di Seoul selain Hongdae.

Berbagai tempat minum banyak ditemukan di sejumlah sudut jalan, seperti, bar anggur, klub hip-hop, klub salsa, kafae, lounge hingga pub

Bila anda menyukai suasana kota yang tidak pernah tidur cobalah singgah di Itaewon ketika berada di Korea Selatan bisa jadi pilihan yang tepat.

Baca Juga: Kronologi Pesta Halloween Itaewon, Duka Mendalam di Negeri K-Pop

Surga Belanja, Hiburan dan Kuliner

Itaewon adalah salah satu surga belanjar populer di Korea Selatan, sepanjang jalan terdapat lebih dari 2,000 toko yang menjual berbagai macam barang mode seperti pakaian dan tas.

Selain itu ada juga terdapat restoran otentik berbagai negara, fasilitas hiburan, agen perjalanan hingga hotel.

Ada pula puluhan toko barang antik yang membentang dari Hotel Hamilton hingga Bogwang-ro yang tentunya menjadi surga bagi pecinta koleksi barang antic.

Wisatawan Asia Tenggara dan Timur Tengah meningkat pesat dikawasan ini sejak akhir 1990-an membuat kawasan ini yang identic dengan Angkatan Darat AS ini menjadi lintas budaya, bahkan pada waktu-waktu tertentu kerap diadakan berbagai festival lintas budaya. ***

Berita Terkait