Daniel Pipes: Waktu untuk Normalisasi Hubungan Israel dan Arab Saudi Tergantung Raja Salman
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 16 Agustus 2022 13:42 WIB
ORBITINDONESIA - Normalisasi hubungan diplomatik Arab Saudi – Israel akan terjadi, tetapi waktunya sangat tergantung pada berapa lama Raja Salman memerintah. Hal itu dikatakan sejarawan AS, Daniel Pipes, pimpinan Middle East Forum, Agustus 2022 ini.
Menurut Daniel Pipes, selama Raja Salman masih memimpin, perdamaian antara Israel dan Arab Saudi tidak akan resmi. Jika dia tidak lagi memerintah karena pengunduran diri atau kematian, maka perdamaian mungkin akan resmi.
“Proses ini baik untuk kedua negara. Perlawanan terhadapnya di Arab Saudi terbatas. Jika perdamaian tercapai, saya berharap itu menyerupai Kesepakatan Abraham dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain,” ujar Daniel Pipes, yang dikenal sebagai pendukung berat Israel ini.
Baca Juga: Perkara Dugaan Mengutil di Alfamart, Anak Hotman Paris Turun Tangan, Lawan Nyerah!
Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi telah mencoba membangun citra baru, menunjukkan wajah yang lebih modern dan ramah. Mengomentari hal itu, Daniel Pipes mengatakan, “Modernisasi dan tumbuhnya otokrasi terjadi secara bersamaan di Arab Saudi.”
“Meskipun tampak kontradiktif, ini tidak terlalu luar biasa. Perkembangan serupa terjadi di Turki 100 tahun lalu dan di Jepang 150 tahun lalu. Dalam ketiga kasus tersebut, kaum modernis juga merupakan otokrat,” lanjutnya.
Menurut Pipes, perubahannya bersifat paradoks. Transformasi mendalam telah terjadi di bidang budaya, posisi perempuan, dan agama, dan proses ini terus berlanjut.
“Di sisi lain, satu orang semakin menguasai negara. Jadi, modernisasi dan tumbuhnya otokrasi berlangsung secara bersamaan,” tuturnya.
Pipes memberi contoh yang terjadi, ketika Pangeran Mahkota Mohammad bin Salman (MBS) memutuskan untuk mengizinkan wanita di Saudi mengemudikan mobil.
Seorang wanita segera melompat ke dalam mobil dan mengemudi. Namun dia langsung ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
“Wanita itu mungkin tidak memutuskan kapan mengemudi bisa dimulai; hanya MBS yang memutuskan itu,” ujar Pipes.***