Hizbut Tahrir Minta Taliban Ajak Pakistan Dirikan Khilafah
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 24 Mei 2023 18:40 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Hizbut Tahrir internasional masih eksis. Meskipun cabang-cabangnya di banyak negara telah dilarang, termasuk di Indonesia.
Belum lama ini Hizbut Tahrir Afganistan mendesak Taliban untuk mendirikan khilafah dengan Pakistan dan Asia Tengah. Taliban saat ini telah didaulat sebagai Imarah Islam Afganistan atau Pemerintahan Islam Afganistan.
Desakan Hizbut Tahrir itu muncul sebagai tanggapan atas laporan Pentagon yang membahas krisis intelijen AS di Afganistan.
Baca Juga: Simak PROFIL LENGKAP Wakapolres Binjai Kompol Agung Basuni, Bad Cop yang Tega Tiduri Istri Orang
Hizbut Tahrir berasumsi bahwa AS bertujuan memperkuat kehadirannya di wilayah udara Afghanistan. Ini dianggap sebagai peluang bagi AS untuk membasmi teroris, mirip dengan operasi terhadap pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri.
Hizbut Tahrir menganggap, Pemerintah Pakistan dan Asia Tengah sebagai pengkhianat bagi umat Islam.
Makanya mereka mengusulkan untuk melawan ancaman tersebut dengan mendirikan kekhalifahan yang bersatu.
Itu karena keberadaan Hizbut Tahrir ditolak di Pakistan dan banyak negara lain. Bahkan di Afganistan sendiri, Hizbut Tahrir dilarang, kecuali yang memilih berbaiat pada Taliban.
Sejarah telah mencatat proses panjang kudeta yang dilakukan Hizbut Tahrir di banyak negara. Misalnya kudeta yang dilakukan di Irak dan Suriah tahun 1962-1963 dengan menyusup ke dalam militer.
Namun kudeta tersebut gagal dan berujung pemidanaan beberapa tokoh Hizbut Tahrir di kedua negara.
Upaya kudeta yang lain juga terjadi di Yordania pada 1969, tapi berhasil digagalkan. Kudeta lainnya mereka lakukan di Mesir pada 1974 yang berakhir dengan insiden berdarah.
Selanjutnya kudeta terakhir mereka lakukan di Pakistan tahun 2011, tapi ini juga berhasil digagalkan. Kehadiran Hizbut Tahrir meresahkan pemerintahan di seluruh dunia. Wajar jika organisasi berbahaya ini dilarang di mana-mana. ***