DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Perang Israel Hamas Meluas, Amerika akan Serang Timur Tengah Jika Tentara Mereka Diserang

image
Amerika Serikat akan menyerang Timur Tengah jika tentara mereka diserang saat perang Israel dan Hamas

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan bahwa perang Israel dan Hamas kemungkinan besar akan meluas di Timur Tengah.

Dalam wawancara di Meet the Press di NBC, Antony Blinken mengatakan bahwa perang Israel dan Hamas akan semakin meningkat dan meluas di Timur Tengah seiring terlibatnya Iran dalam masalah ini.

Antony Blinken juga mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, selalu siap sedia untuk merespon jika nantinya ada Pasukan Militer AS yang menjadi sasaran serangan Israel maupun Hamas.

Baca Juga: Israel Bersumpah akan Menyerang Iran dan Memenggal Head of Snake jika Hizbullah Bergabung Hamas

"Kami mengambil setiap langkah untuk memastikan bahwa kami dapat membela orang-orang kami secara efektif dan merespon dengan tegas jika diperlukan," kata Blinken dikutip Orbitindonesia.com dari Aljazeera 23 Oktober 2023.

Blinken juga mencatat bahwa pihaknya sudah mengirim aset militer tambahan ke wilayah Timur Tengah untuk berjaga-jaga, termasuk dua kelompok tempur kapal induk.

Berdasarkan hasil diskusinya dengan Otoritas Israel, Blinken mengatakan bahwa Israel tidak berniat untuk mengambil alih wilayah Gaza jika perang dengan Hamas sudah berakhir nantinya.

Baca Juga: Serangan Darat Israel di Gaza Terjadi Ketika Kelompok Militan Hamas Bebaskan Sandera Pertama

Akan tetapi, pejabat Amerika Serikat tersebut mengatakan bahwa status Quo milik Palestina tidak bisa dikembalikan setelah perang ini benar-benar berakhir.

"Anda (Israel) tidak bisa berada dalam posisi di mana anda terus menerus dihadapkan pada ancaman serangan teroris paling mengerikan di Jalur Gaza," kata Blinken.

"Jadi (Israel) perlu menemukan sesuatu untuk memastikan bahwa Hamas tidak dapat melakukan hal ini lagi, tetapi hal ini juga tidak akan mengembalikan pemerintahan Israel di Gaza, yang tidak mereka inginkan dan tidak ingin mereka lakukan," katanya.

Baca Juga: Update Konflik Israel Palestina: Rishi Sunak Lakukan Pembicaraan dengan Arab Saudi Setelah Kunjungi Yerusalem

Pasukan Militer Israel telah melakukan pengeboman dengan menargetkan militan bersenjata Hamas di Jalur Gaza sejak serangan berdarah Hamas pada 7 Oktober 2023.

Pada akhir pekan lalu, Angkatan Udara Israel kembali meningkatkan serangan udara mereka yang dimaksudkan untuk memperlancar serangan darat yang akan mereka lakukan di Gaza.

Sampai berita ini diterbitkan, masih belum jelas apa rencana Israel pada periode kedepannya jika serangan darat mereka di Gaza sudah selesai dilakukan.

Baca Juga: Joe Biden Berencana Kunjungi Gaza Pada Momen Kritis Imbas Perang Israel dan Hamas Palestina

Sementara itu, Joe Biden sudah melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Minggu.

Menurut laporan dari Gedung Putih, pembicaraan ini dilakukan untuk membahas situasi di Israel dan Gaza. Biden juga dilaporkan melakukan pembicaraan dengan Paus Fransiskus pada hari Minggu.

Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah Hizbullah akan bergabung dengan Hamas untuk mempertahankan wilayah Gaza dari Israel nantinya?.

Baca Juga: Joe Biden Mengatakan Bukan Israel yang Bertanggung Jawab Atas Ledakan Rumah Sakit di Gaza

Israel mengabarkan bahwa Hizbullah terlibat dalam penyerangan ke wilayah mereka dan pembukaan front utara di perbatasan Israel dengan Lebanon.

Setelah kabar tersebut diterima, Menteri Ekonomi Israel, Nir Barkat, bersumpah akan menyerang Iran dan membunuh para Ulama jika Hizbullah benar-benar ikut campur dalam urusan ini.

Berikut adalah perkembangan terkini terkait perang Israel dan Hamas di Gaza, Palestina:

Baca Juga: Tidak Hanya Luffy, Kini Kurohige Buggy Jadi Yonkou Bersanding dengan Shanks di Anime One Piece

1. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa serangan udara Israel menyebabkan sebanyak 400 warga sipil Palestina meninggal dunia dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

2. Sebanyak 60 dari 400 korban tewas akibat serangan udara Israel meningal dalam satu malam.

3. Israel membombardir wilayah padat penduduk di Gaza termasuk kamp pengungsi Jabalia, wilayah dekat rumah sakit As-Shifa, dan wilayah dekat rumah sakit Al-Quds di Gaza.

Baca Juga: Nikmati Keindahan Wisata Pengunungan dan Kopi Robusta Sanggabuana, Wujud Pemberdayaan Desa BRILiaN

4. Dua warga sipil Palestina tewas dalam serangan Nablus yang dilakukan Israel, dan Israel juga mengintensifkan serangan di Tepi Barat yang diduduki semalam.

5. China telah menyerukan kedua belah pihak untuk melakukan gencatan senjata, dan akan melakukan segala cara untuk menghentikan perang ini.

6. Sejak 7 Oktober 2023, sebanyak 4.651 orang tewas di Palestina dan sebanyak 1.400 orang tewas di Israel.

Baca Juga: Begini Nasib Sejumlah Proyek Pembangunan di Surakarta Usai Gibran Rakabuming Jadi Bacawapres

Keterlibatan Hizbullah kedalam perang Israel dan Hamas di Gaza, Palestina, telah menimbulkan kepanikan dari Amerika Serikat akan perang yang meluas di Timur Tengah dan dapat membahayakan tentara mereka.***

Berita Terkait