DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Chappy Hakim: Menulis dan Produktivitas Itu Adalah Tergantung Niat dan Kemauan

image
Ketua Dewan Penasihat SATUPENA Chappy Hakim tentang menulis

ORBITINDONESIA - Kegiatan menulis dan produktivitas sebagai penulis itu adalah masalah niat dan kemauan. Jadi yang harus diperkuat adalah kemauan. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Dewan Penasihat SATUPENA, Chappy Hakim.

Chappy Hakim menyatakan itu dalam Webinar di Jakarta, Kamis malam, 9 Februari 2023.  Webinar itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai Denny JA. Diskusi Satupena itu dipandu oleh Elza Peldi Taher dan Amelia Fitriani.

Dalam diskusi, Chappy Hakim memaparkan hal-hal yang biasa dilakukannya, sehingga bisa menjadi penulis yang tetap produktif di usia 75 tahun.

Baca Juga: BRI Liga 1: Prediksi dan Link Streaming Bali United Melawan Persib Bandung, Saatnya Bangkit Serdadu Tridatu

Menurut mantan Kepala Staf TNI AU ini, cara dia belajar adalah dengan menulis. “Saya punya metode menulis. Yakni, tahap pertama, saya berusaha mencurahkan semua yang ada di kepala saya langsung ke tulisan,” ujarnya.

“Pada tahap pertama, itu dulu. Lalu, jika perlu referensi atau ingin memberi penekanan, itu nanti di tahap selanjutnya. Kemudian, tulisan itu saya baca ulang, agar bahasa tulisan itu bisa sedekat mungkin dengan bahasa lisan,” tutur Chappy.

Menanggapi pertanyaan peserta webinar, Chappy mengakui, jika mengandalkan nafkah hidup semata-mata dari kerja menulis, hal itu memang berat.

Walaupun memang ada sejumlah penulis yang bisa hidup semata-mata dari menulis. “Namun, untuk bisa produktif menulis, orang tak harus kaya raya dulu. Sekadar cukup untuk hidup saja,” ujarnya.

Baca Juga: Siapkan Duit Kalian, FIFA Buka Pendaftaran untuk Tiket Piala Dunia U20 Indonesia

Chappy tidak mau menggunakan “ketiadaan waktu” sebagai alasan untuk tidak produktif. “Soal tak ada waktu, itu cuma alasan. Yang penting adalah niat!” ucapnya.

Chappy menjelaskan, setiap dia berulang tahun, paling tidak bisa terbit satu buku. Hal ini karena Chappy mencicil. Setiap minggu minimal ia bikin dua tulisan, sehingga sesudah satu tahun dikumpulkan minimal jadi satu buku. Jika ada tambahan tulisan, malah jadi 2 buku.

Penulis Hamri Manoppo berkomentar: “Dua filosofi dunia menulis dari Pak Chappy yang berkesan. Pertama, menulis membuat saya hidup. Yang kedua, saya tak pernah puas dengan tulisan atau buku yang sudah saya sudah tulis.”

Sedangkan penulis Eka Budianta berkomentar: “Jasa Pak Chappy Hakim yang terpenting adalah mempelopori pemikiran tentang pentingnya dirgantara sebagai masa depan untuk manusia. Terima kasih, Pak Chappy!”***

 

Berita Terkait