ORBITINDONESIA- Bulan Februari 2023 sampai tanggal berapa, ternyata ada perbedaan, 28 atau 29. Lantas mana yang benar?

Namun kini banyak pertanyaan, ternyata khusus di Bulan Februari ternyata ada perbedaan. Tidak heran bila di Bulan Februari 2023 ini kembali jadi perbincangan.

Berikut penjelasan mengapa khusus di Bulan Februari 2023 kembali jadi perbincangan sampai tanggal 28 atau 29.

Baca Juga: Setelah Gibran, Kini Kaesang Ingin Maju di Dunia Politik: Kalau Saya Lihat Mampu

Seperti pengulangan, perdebatan tanggal tahun kabisat seperti ini pernah terjadi di tahun 2006. Ada penambahan satu hari di Bulan Februari, dari 28 menjadi 29 hari.

Berikut penjelasannya.

Rotasi tahun kabisat memang hanya terjadi dalam putaran 4 tahun sekali.

Baca Juga: Sakit Hati Venna Melinda Sudah Terlanjur Parah, Semua Postingan Tentang Ferry Irawan Dihapus

Tahun kabisat menggunakan dasar penanggalan masehi yang bersumber dari pergerakan matahari.

Menurut pergerakan matahari dalam waktu setahun itu 365+6 jam.

Jadi tahun kabisat itu adalah hasil akumulasi dari 6 jam itu.

Baca Juga: Resmen Kadapi Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Baru, Jangan Tebang Pilih

Jika 6 jam itu terjadi selama 4 tahun, maka akan menghasilkan 24 jam atau satu hari.

Karena perhitungan Matahari yang dilakukan ada 365,25 hari dalam setahun, maka setiap 4 tahun sekali bulan Februari akan memiliki hari berjumlah 29, yang dikenal dengan tahun kabisat.

Ini sebabnya, penanggalan baru mulai tertata rapi sejak semua orang mengacu pada sistem yang dibuat Julius Caesar.

Jadi itulah penjelasan mengapa seringkali ada perbedaan jumlah tanggal di Bulan Februari. Jadi untuk tahun 2023 jumlah tanggal di Bulan Februari masih 28.***