DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Hikmah dari Kisah Hasan al Basri dan Pemuda yang Diduga Berakhlak Buruk

image
Ilustrasi Hasan al Basri

ORBITINDONESIA - Suatu hari di tepi sungai Dajlah, Hasan al Basri seorang sufi besar melihat seorang pemuda duduk berdua-duaan dengan seorang perempuan. Di sisi mereka terletak sebotol arak.

Kemudian Hasan al Basri berbisik dalam hati, “Alangkah buruk akhlak orang itu dan baiknya kalau dia seperti aku!”.

Tiba-tiba Hasan al Basri melihat sebuah perahu di tepi sungai yang sedang tenggelam. Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi terus terjun untuk menolong penumpang perahu yang hampir lemas. Enam dari tujuh penumpang itu berhasil diselamatkan.

Baca Juga: Absurdnya Sepak Bola Piala Dunia di Mata Alien yang Mengendarai UFO

Kemudian dia berpaling ke arah Hasan al-Basri dan berkata, “Jika engkau memang lebih mulia daripada saya, maka dengan nama Allah Ta'ala selamatkan seorang lagi yang belum sempat saya tolong. Engkau diminta untuk menyelamatkan satu orang saja, sedang saya telah menyelamatkan enam orang”.

Bagaimanapun Hasan al-Basri gagal menyelamatkan yang seorang itu.

Maka lelaki itu berkata padanya, “Tuan, sebenarnya perempuan yang duduk di samping saya ini adalah ibu saya sendiri, sedangkan botol itu hanya berisi air biasa, bukan anggur atau arak”.

Hasan al-Basri tertegun lalu berkata, “Kalau begitu, sebagaimana engkau telah menyelamatkan enam orang tadi dari bahaya tenggelam ke dalam sungai, maka selamatkanlah saya dari tenggelam dalam kebanggaan dan kesombongan.”

Baca Juga: BRI Liga 1 : Barito Putera Melawan Persikabo 1973 Berakhir Tanpa Pemenang

Lelaki itu menjawab, “Mudah-mudahan Alloh Ta'ala mengabulkan permohonan tuan”

Semenjak itu, Hasan al-Basri semakin dan selalu merendahkan hati bahkan ia menganggap dirinya sebagai makhluk yang tidak lebih daripada orang lain.

Jika Allah Ta'ala membukakan pintu solat tahajud untuk kita, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang sedang tertidur nyenyak.

Jika Allah Ta'ala membukakan pintu puasa sunat, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang tidak ikut berpuasa sunat.

Baca Juga: Korean Vibes: BLACKPINK Cetak Prestasi Lewat Born Pink yang Masuk Billboard's Best Albums of 2022

Boleh jadi orang yang gemar tidur dan jarang melakukan puasa sunat itu lebih dekat dengan Allah Ta'ala, daripada diri kita.

Ilmu Allah Ta'ala sangat amatlah luas. Jangan pernah kagum atau takjub dan sombong pada amalanmu.

Saudara dan sahabatku. Indahnya cerita ini semoga menjadi Pengobat Jiwa agar kita terhindar dari sifat mazmumah.

Walau sehebat mana diri kita jangan pernah berkata “Aku lebih baik daripada kalian”
(Imam Al Ghazali).

Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad. Wallahu A'lam Bisshawab. ***

Berita Terkait