DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kapan Hari AIDS Sedunia 2022 Dirayakan, Tema, Tujuan, dan Sejarahnya Langsung dari WHO

image
Ilustrasi, sejarah, tujuan, tema Hari AIDS Sedunia 2022.

ORBITINDONESIA - Hari AIDS Sedunia 2022 atau World AIDS Day 2022 akan diperingati pada Kamis, 1 Desember 2022 besok.

Dilansir dari situs resmi World Health Organization (WHO) agau Organisasi Kesehatan PBB, Hari AIDS Sedunia 2022 mengusung tema "Equalize" atau kesetaraan.

Dengan mengusung tema tersebut dalam Hari AIDS Sedunia 2022, WHO menyerukan kepada para pemimpin dan warga dunia untuk mengatasi masalah ketidaksetaraan yang kerap menghambat pengentasan AIDS di negaranya, dan di seluruh dunia pada umumnya.

Baca Juga: Pantai Embe Lampung, Destinasi Wisata Primadona Sejak 90an, Nikmati Pemandangan Indah dan Fasilitas Lengkapnya

Selain itu, dengan mengusung tema tersebut, WHO juga mendorong para pemimpin dan warga dunia untuk menyediakan akses yang sama kepada semua kalangan baik itu pria, wanita, pekerja seks komersial, dan orang-orang yang terjeran hukum untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak, khususnya yang terkait HIV/AIDS.

Menurut WHO, ketidaksetaraan masih menjadi tantangan dalam penyediaan layanan paling dasar seperti pengujian dan pengobatan.

Layanan kesehatan harus diadaptasi untuk menjangkau dan memenuhi kebutuhan kalangan yang paling berisiko dan terkena dampak tanpa stigma dan diskriminasi.

Baca Juga: Sosok Perempuan Keluar dari Rumah Ferdy Sambo, Sementara Sudah Pisah Rumah dengan Putri Candrawathi

WHO juga merekomendasikan fokus baru pada masyarakat yang tertinggal seperti anak-anak dalam tanggapan global terhadap HIV dan AIDS.

Hanya 52% anak yang hidup dengan HIV yang menjalani pengobatan untuk menyelamatkan jiwa.

Secara global, 70% infeksi HIV baru terjadi pada orang-orang yang terpinggirkan dan sering dikriminalisasi.

Baca Juga: Ramai 3 Desember Pakai Sweater, Ada Apa, Berikut Tujuh Gaya Musisi Pakai Sweater yang Bisa Kamu Contoh

Upaya untuk mengakhiri AIDS yakni dengan meningkatkan layanan HIV dan menghilangkan hambatan struktural dan stigma serta diskriminasi terhadap kalangan terdampak di setiap negara.***

Berita Terkait