Dalil Shalat Gerhana Bulan Total yang Dianjurkan serta Syaratnya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 06 November 2022 14:44 WIB
ORBITIINDONESIA- Gerhana Bulan Total akan datang dan terlihat di sejumlah wilayah Indonesia di tanggal 8 November 2022 dan sudah dipastikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Bagi muslim fenomena Gerhana Bulan Total merupakan tanda-tanda kebesaran Allah dan kemahakuasaannya sehingga sangat dianjurkan bagi umat untuk melaksanakan shalat gerhana.
Shalat Gerhana Bulan Total sendiri dilaksanakan ketika tahun kelima hijriah dan menurut pendapat yang kuat (rajih) pada bulan Jumadal Akhirah.
Baca Juga: Korean Vibes: Sejumlah Media Korsel Beritakan Konser NCT 127 Setelah 30 Penonton Pingsan
Sedangkan shalat sunah gerhana matahari pertama kali disyariatkan pada tahun kedua hijriyah.
?????????? ??????? ??????? ????????? ??? ????????? ????????????? ???? ??????????? ????????? ??????? ????????? ??? ????????? ???????????? ???? ??????????? ??? ???????? ??????????? ????? ??????????
Artinya: Shalat gerhana matahari disyariatkan pada tahun kedua hijriyah, sedangkan shalat gerhana bulan menurut pendapat yang kuat (rajih) pada tahun kelima hijriyah bulan Jumadal Akhirah. (Lihat Ibrahim al-Baijuri, Hasyiyah al-Baijuri, Hasyiyatus Syeikh Ibrahim al-Baijuri, Indonesia, Darul Kutub al-Islamiyyah, 1428 H/2007 M, juz I, halaman 434).
Kebanyakan ulama sudah sepakat jika diadakannya shalat gerhana merupakan sunnah mukkadah dikutip dari beberapa kitab dan surat di Al-Quran.
Baca Juga: Inilah Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Total Lengkap dengan Bahasa Arab dan Latin
????????? ??????? ????????? ??????????? ??????? ??????????? ?????????????? ?????? ????? ??????? ??????? ?????????? ???????? ????????? ????????? ???????? ?????????? ???????????? ????????? ????????????
Artinya: Menurut kesepakatan para ulama (ijma`) hukum shalat gerhana matahari dan gerhana bulan adalah sunah muakkadah. Akan tetapi menurut Imam Malik dan Abu Hanifah shalat gerhana bulan dilakukan sendiri-sendiri dua rakaat seperti shalat sunah lainnya. (lihat Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Kairo, Darul Hadits, 1431 H/2010 M, juz VI, halaman 106).
Shalat gerhana juga didasarkan pada salah satu sabda Nabi Muhammad SAW jika Allah SWT berfirman:
?????? ???????? ????????? ???????????? ??????????? ??????????? ??? ?????????? ?????????? ????? ?????????? ??????????? ??????? ??????? ??????????? ???? ???????? ???????? ???????????
Artinya: Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya. (QS Fushilat [41]: 37).
Baca Juga: Tidak Usah Bawa ke Tempat Servis, Begini Cara Mudah Membuka HP Samsung Jika Anda Lupa Password
????? ????????? ??????????? ??? ??????????? ???????? ?????? ????? ??????????? ?????????????? ???????? ???? ?????? ????? ???????? ??????? ???????????????? ????????? ?????????
Artinya: Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah Ta’ala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan shalatlah kalian. (HR Bukhari-Muslim).
Adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan shalat gerhana adalah sebagai berikut:
Baca Juga: TERBARU! Kumpulan Kata Mutiara untuk Hari Pahlawan 10 November 2022 dari Berbagai Tokoh Nasional
- Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu.
- Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
- Sebelum shalat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan: As-Shalâtu jâmi'ah.
- Niat melakukan shalat gerhana matahari (kusufus syams) atau gerhana bulan (khusuful qamar), menjadi imam atau makmum.
????????? ??????? ?????????? ????????? / ?????????? ????????? ???????? / ??????????? ?????? ???????? .
Baca Juga: Tidak Usah Bawa ke Tempat Servis, Begini Cara Mudah Membuka HP Samsung Jika Anda Lupa Password
- Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
- Setiap rakaat terdiri dari dua kali rukuk dan dua kali sujud.
- Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali.
- Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.
- Setelah shalat disunahkan untuk berkhutbah. Hal yang sebaiknya diperhatikan adalah dalam soal rukuknya. Rukuk yang pertama dalam rakaat pertama lebih panjang dari yang kedua.***