7 Sosok di Balik Peristiwa Pertempuran Surabaya 10 November 1945
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 02 November 2022 06:53 WIB
ORBITINDONESIA – Tanggal 10 November 1945 adalah sejarah peristiwa pertempuran para pemuda Surabya menghadapi tentara Belanda demi pertahankan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini dikenal sebagai Hari Pahlawan bagi Bangsa Indonesia.
Hari Pahlawan 10 November sejatinya mulai diperingati sejak 16 Desember 1959 lewat Surat Keputusan Presiden No. 316 tahun 1959. Hari Pahlawan 10 November termasuk agenda hari besar nasional, namun tidak menjadi agenda hari libur secara nasional
Tapi adakah yang tahu tokoh di balik peristiwa ini, setidaknya ada tujuh tokoh yang terlibat dalam pertempuran Surabaya 10 November 1945, siapa kah mereka, inilah profil dari tujuh tokoh.
Baca Juga: Bagaimana Contoh Naskah Pidato Hari Pahlawan 10 November Dalam Bahasa Lampung? Simak Contohnya di Sini
KH. Hasyim Asy’ari
Kyai Haji Hasyim Asy’ari adalah sosok pelopor persatuan umat dan tokoh modernisasi pesantren. Sebagaimana di kutip dari Ensklopedia Pahlawan Nasional, KH Hasyim Asy’ari lahir pada 20 April 1875 di Demak. Sosok ini adalah masuk dalam tokoh Pertempuran Surabaya yang juga memiliki peran besar.
Perannya dalam Pertemuan Surabaya 10 November berawal dari fatwa ‘Resolusi Jihad’ yang dicetuskan oleh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 yang berisi kewajiban berjihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang kemudian melahiarkan peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Baca Juga: Contoh Naskah Pidato Hari Pahlawan 10 November Dalam Bahasa Inggris untuk Pelajar SMA, Bisa Diedit
Gubernur Suryo
Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo yang kerap disapa Raden Suryo adalah Gubernur Jawa Timur yang menjadi pencetus Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Gubernur Suryo menjadi tokoh Pertempuran Surabaya yang paling sibuk.
Selama pertempuran Surabaya berlangsung, salah satu peran Gubernur Suryo yakni melakukan komunikasi intens untuk meminta pertolongan pada pemimpin negeri seperti Bung Karno dan Bung Hatta, ketika Inggris mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945.
Sebagai pemegang kendali penuh Surabaya, pada tanggal 9 November 1945 pukul 23.00 WIB, Gubernur Suryo kemudian membacakan keputusan akan menghadapi sekutu hingga titik darah penghabisan. Pidato Gubernur Suryo itu kemudian dikenal dengan ‘Komando Keramat’
Baca Juga: Terinspirasi Dari Hari Pahlawan 10 November, Ini 30 Nama Bayi Laki laki yang Gagah dan Pemberani
HR Mohammad Mangoendiprodjo
Mayjen TKR HR Mohammad Mangoendiprojo merupakan Pimpinan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang termasuk tokoh Pertempuran Surabaya yang berperan penting. HR Mohammad Mangoendiprodjo berperan sebagai wakil Indonesia dalam kontak biro dengan pasukan Inggris di Surabaya.
Mangoendiprodjo sempat mengalami peristiwa dramatis, bahkan membahayakan nyawanya. Untuk mencegah pasukan Inggris yang menduduki gedung Bank Internatio menembaki masa yang mengadakan pengepungan. Mohammad Mangoendiprojo wafat pada tanggal 13 Desember 1988 di Bandar Lampung.
Baca Juga: Kumpulan Pantun Unik Bertema Hari Pahlawan 10 November yang Bisa Anda Cantumkan di Caption Media Sosial
Mayjen Moestopo
Prof. Dr. Moestopo merupakan Mayjen TNI yang lahir pada tanggal 13 Juni 1913 di Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, Mayjen Moestopo juga termasuk dalam tokoh Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
Pada masa pendudukan Jepang, Moestopo mengikuti pelatihan tentara Pembela Tanah Air (Peta) angkatan kedua di Bogor, Jawa Barat. Selesai pelatihan, ia diangkat sebagai shudanco (komandan kompi) di Sidoarjo, meski sejatinya kemampuan Moestopo melebihi kemampuan seorang shudanco.
Baca Juga: Bayi Lahir Dekat Hari Pahlawan 10 November, Ini 50 Nama Bayi Bermakna Pahlawan yang Keren Banget
Mayjen Sungkono
Mayjen Sungkono merupakan komandan BKR yang termasuk pejuang tokoh Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Seperti dilansir situs resmi Arsip Purbalingga, Sungkono lahir pada tanggal 1 Januari 1911 di Purbalingga Kidul Kabupaten Purbalingga.
Namanya begitu harum di Jawa Timur, karena Mayjen Sungkono tidak hanya sekedar berteriak-teriak memberi komando lewat radio, tetapi juga memimpin langsung pertempuran yang sedang berkobar hebat di seluruh kota. Ia terus memimpin pertempuran hingga Surabaya mendapat julukan "kota pahlawan".
Baca Juga: Hari Pahlawan 10 November: Contoh Naskah Doa Ziarah Taman Makam Pahlawan dalam Agama Hindu
Abdul Wahab Saleh
Nama Abdul Wahab juga tak luput dari daftar tokoh Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Abdul Wahab Saleh adalah seorang fotografer Antara yang berhasil mengabadikan momen bersejarah perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato.
Baca Juga: Sejarah Singkat dan Pemaknaan dari Hari Pahlawan 10 November Bagi Anak Milenial
Bung Tomo
Bung Tomo merupakan salah satu sosok penting termasuk tokoh Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Bung Tomo memiliki jasa besar dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada saat melawan penjajah yang ingin kembali menjajah Indonesia tepatnya di kota Surabaya.
Salah satu peran besar Bung Tomo dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yakni melalui pidato Bung Tomo berhasil membangkitkan semangat rakyat Surabaya untuk kembali melawan para penjajah.
Seperti dilansir dari berbagai sumber buku sejarah, pria yang akrab disapa Bung Tomo ini memiliki nama asli Sutomo. Bung Tomo lahir pada tanggal 3 Oktober 1920 di Surabaya. Bung Tomo wafat pada tanggal 7 Oktober 1981 di Padang Arafah dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel di Surabaya. ***