Orbit Indonesia
Eh Ada Anggota DPRD DKI Jakarta Diduga Asyik Main Game di Ruang Rapat Paripurna, Bikin Warganet Geram Saja
Cinta Mega Anggota DPRD DKI Jakarta yang kedapatan main game di ruang rapat paripurna.
ORBITINDONESIA.COM – Ruang rapat paripurna menjadi sorotan perhatian, ketika terlihat salah seorang Anggota DPRD DKI Jakarta, diduga terlihat bermain game.
Anggota DPRD DKI Jakarta terlihat membuka game di tengah-tengah rapat yang membahas pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P2APBD) tahun anggaran 2022.
Video yang beredar diupload akun @warungjurnalis menjadi ramai oleh warganet yang melihat video Anggota DPRD DKI Jakarta yang diduga main game saat rapat tersebut.
Insiden ini menarik perhatian awak media yang tengah meliput acara rapat Pertanggungjawaban Pelaksaaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P2APBD) tahun anggaran 2022.
Awak media yang berada di lantai atas ruang paripurna dengan jelas melihat anggota DPRD tersebut bernama Cinta Mega dari Fraksi PDIP tengah asyik membuka game di tabletnya sejak pukul 14.10 WIB.
Setelah dikonfirmasi benar nama anggota DPR tersebut adalah Cinta Mega yang pada waktu itu tampak santai dengan blazer pink yang dikenakannya.
Padahal diketahui bahwa rapat paripurna tersebut juga ditayangkan langsung di YouTube DPRD DKI Jakarta.
Setelah dikonfirmasi, Cinta Mega mengatakan dirinya memang membuka game Candy Crush sebelum rapat dimulai sekitar pukul 14.10 WIB.
Sedangkan rapat paripurna dimulai pada pukul 14.20 WIB, kemudian pada 14.24 WIB terjadi keheningan ruang sidang.
Baca Juga: Biodata Wanda Hamidah, Mantan Anggota DPRD DKI Jakarta yang Saat Ini Rumahnya Digusur Satpol PP
Keheningan sempat terjadi ketika mikrofon salah satu anggota DPRD DKI Jakarta mengalami masalah dan harus diperbaiki oleh teknisi.
Pada video tersebut, Cinta Mega juga terlihat bertegur sapa dengan anggota DPRD DKI Jakarta lainnya.
Pada pukul 14.30, saat Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memaparkan APBD, layar tablet Cinta Mega masih menampilkan game.
Setelah kejadian ini mencuat, Cinta Mega langsung memberikan klarifikasi saat dimintai konfirmasi oleh wartawan.
Cinta Mega mengatakan memang dirinya sempat bermain game Candy sebelum rapat paripurna dimulai.
Namun, tabletnya tidak sempat dimatikan dan ia lupa mematikannya setelah rapat dimulai.
Baca Juga: Anies Baswedan Menuju Lengser: DPRD DKI Jakarta Umumkan Pemberhentian Anies dan Riza
"Aku pas paripurna, lupa matiin. Aku ada bukti foto-foto, kok, aku nggak ngedengerin paripurna. Nggak main, kan ditaro di meja. Kan kelihatan di foto, aku juga ada foto dokumentasi, kok. Aku duduk nggak main game, kok, tapi memang nggak ketutup game-nya karena lupa," ungkap Cinta Mega.
Walaupun Cinta Mega menyatakan bahwa ia mendengarkan pemaparan dari Pj Gubernur Heru Budi, insiden ini tetap menimbulkan kekhawatiran dan kontroversi di kalangan masyarakat.
Warganet pun angkat bicara di media sosial dengan berbagai ekpresi kegeraman mereka.
“Rakyat aja dimainin apalagi cuman game” tulis @alon_massxxxx.
“Alasanya lagi buka youtub, muncul iklan” celoteh @ton_nnxxx.
“ Itu bukan main game, itu main judi dia” ungkap @erickfebxxxx.
“ kamu pembantu rakyat sangat tidak sopan, maen game saat rapat, ya ampun” tulis @dena_xkkskxx.
Kemudian juga muncul tagar #CintaMegaMainGame, warganet menuntut etika dan kedisiplinan yang lebih tinggi dari para anggota DPRD dalam menjalankan tugas publik mereka.
Saat ini, DPRD DKI Jakarta belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.
Namun, diharapkan mereka akan mengambil langkah tegas untuk menjaga integritas dan kualitas kerja para anggotanya demi memperkuat kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif.
Baca Juga: Ini Loh Game Roleplay yang Lagi Viral di TikTok, Awas Ternyata Ada Dampaknya Loh ke Anak-anak
Kisah kontroversial ini memberikan pelajaran berharga tentang tanggung jawab dan integritas dalam bekerja sebagai perwakilan rakyat.
Keberadaan teknologi, seperti tablet, harus diimbangi dengan kesadaran dan disiplin tinggi agar anggota DPRD bisa memberikan pelayanan terbaik untuk kepentingan masyarakat dan negara.
Semoga insiden ini menjadi pelajaran bagi semua pejabat publik untuk selalu bertindak sesuai dengan etika dan tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan tugas negara.***