DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Harga Minyak Anjlok Tertekan Penguatan Dollar AS dan Kekhawatiran Permintaan

image
Ilustrasi harga minyak

 

ORBITINDONESIA - Harga minyak anjlok lebih dari tiga persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), tertekan penguatan dollar AS dan tindakan penguncian COVID-19 baru di China.

Hal ini menambah kekhawatiran bahwa inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga akan mengurangi permintaan bahan bakar minyak. Demikian yang dipantau OrbitIndonesia, Jumat, 2 September 2022.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober kehilangan 2,94 dolar AS atau 3,3 persen, menjadi menetap di 86,61 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Baca Juga: Guam di Samudra Pasifik Barat Akan Jadi Titik Fokus dari Potensi Perang AS vs China di Masa Depan

Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November jatuh 3,28 dolar atau 3,4 persen, menjadi ditutup pada 92,36 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.

Kekhawatiran bahwa ekonomi global yang melambat akan mengurangi permintaan bahan bakar terus membebani pasar.

Aktivitas pabrik Asia merosot pada Agustus karena pembatasan nol-COVID China dan tekanan biaya terus merugikan bisnis, sebuah survei menunjukkan pada Kamis, 1 September 2022, mempersuram prospek pemulihan rapuh di kawasan itu.

Pusat teknologi China Selatan, Shenzhen, memperketat pembatasan COVID-19 karena kasus terus meningkat. Acara besar dan hiburan dalam ruangan ditangguhkan selama tiga hari di distrik terpadat di kota itu, Baoan.

Baca Juga: Masyarakat yang Hendak Mengurus SIM Kini Wajib Jadi Peserta BPJS Kesehatan

Halaman:
1
2

Berita Terkait