Yaman, Negaranya Para Habib yang Hancur Akibat Perang dan Tidak Adanya Komitmen Kebangsaan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 28 Januari 2023 12:10 WIB
Tetapi justru oleh sebagian manusia agama itu dijadikan tidak damai, tidak bisa rukun dan terjadi krisis/tragedi kemanusiaan, berebut kekuasaan dengan perang berjubah agama.
Bukan agamanya yang salah tetapi manusianya.
Konflik berdarah perebutan kekuasaan antara kelompok Houthi melawan pemerintah sudah berlangsung lama. Perang saudara di Yaman antara kelompok Houthi melawan pemerintah Yaman dimulai pada 17 September 2014.
Pada 26 Maret 2015 Arab Saudi beserta koalisinya Kuwait, UEA, Bahrain, Mesir, Maroko, Yordania, Sudan dan Senegal memulai serangan udara ke Yaman.
Mereka kemudian menggempur kelompok Houthi baik lewat serangan udara maupun darat, perang saudara ini sampai sekarang. Dan apa hasil dari perang saudara ini?
Pada 26 Maret 2018, lebih dari 40 ribu jiwa tewas. Pada 2017, Save Children menyatakan 50 ribu anak tewas dengan rata-rata 130 anak setiap harinya tewas. Ada 10 ribu anak menderita cacat.
Sekitar 10 juta warga Yaman kelaparan. Sekitar 3 juta warga terpaksa mengungsi. Ada 1 juta warga terserang wabah diare dan kolera.
Setiap 10 menit anak di bawah 5 tahun meninggal akibat penyakit. Sekitar 50 persen fasilitas kesehatan tidak berpungsi.
Baca Juga: Satrio Damardjati: Siapakah Kader Banteng yang Ditunjuk Sebagai Penerus Jokowi
Yaman negaranya para habib yang hancur akibat perang dan hancurnya bukan oleh komunis.