DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Katanya Jadi Negara Terbuka, Arab Saudi Ternyata Masih Antikritik

image
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman.

ORBITINDONESIA - Arab Saudi belum benar-benar demokratis. Sebelumnya memang marak diberitakan soal reformasi sosial di negara itu. Arab Saudi berubah menjadi lebih ramah, katanya

Tapi tak semua tentang Arab Saudi serba indah. Buktinya represi justru meningkat di era putra mahkota Mohammed bin Salman.

Banyak ulama ditangkap karena mengkritik pemerintah. Misalnya Awad al-Qarni (65), seorang ulama Arab Saudi yang sekarang menghadapi hukuman mati.

Baca Juga: Ini Spesifikasi, Desain, dan Harga Samsung Galaxy S23 Series yang Tawarkan Pengalaman Premium

Dia dituduh menggunakan Twitter yang membahayakan ketertiban umum. Ini mirip UU subversif di zaman Orde Baru. Mereka yang kritis ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara.

Awad al-Qarni ditangkap pada tahun 2017. Waktu itu sedang ramai penangkapan para pengkhotbah, akademisi, jurnalis dan pebisnis.

Memang bukan hanya tuduhan soal membahayakan ketertiban umum. Tuduhan lain misalnya berbagai berita di Telegram dan WA yang bermusuhan dengan kerajaan Arab Saudi.

Dia juga dituduh memuji gerakan Ikhwanul Muslimin. Padahal gerakan IM telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Arab Saudi.

Baca Juga: Agung Setiawan: Mengapa Hasil Mengkhianati Usaha

Selain Awad al-Qarni, ada beberapa ulama lain yang terancam hukuman mati. Misalnya Salman Odah dan Ali al-Omari.

Halaman:
1
2

Berita Terkait