Baru Dilantik Menjadi KSAL, Laksamana Muhammad Ali Langsung Diminta Fokus ke Laut Natuna Utara
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 28 Desember 2022 12:27 WIB
ORBITINDONESIA - Laksamana TNI Muhammad Ali resmi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono yang kini menjabat sebagai Panglima TNI.
Prosesi pelantikan Muhammad Ali sebagai KSAL dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 28 Desember 2022.
KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan siap menjalankan tugasnya dalam memimpin matra Angkatan Laut.
Baca Juga: KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali Miliki Total Kekayaan Hingga Rp7,2 Miliar, Ini Rincian Lengkapnya
Termasuk mengatasi masalah perbatasan di Laut China Selatan atau Laut Natuna Utara.
"Dari bapak Presiden sudah ditekankan bahwa penegakan kedaulatan dan penegakan hukum di laut, terutama di wilayah perbatasan dimana saja, tidak hanya Laut China Selatan, pokoknya di seluruh perbatasan laut harus ditingkatkan," kata Muhammad Ali dalam keterangan kepada awak media, usai prosesi pelantikan, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, dilansir dari kantor berita ANTARA.
Dia menerangkan, salah satu masalah keamanan di perbatasan laut yang menjadi tanggung jawabnya adalah penyelundupan.
Baca Juga: Intip Gaji Bulanan dan Tunjangan KSAL Laksamana Muhammad Ali, Ternyata Segini
"Bapak Presiden juga menekankan untuk mencegah, untuk menghentikan kegiatan penyelundupan maupun kegiatan ilegal di laut atau lewat laut lainnya," ujarnya.
Muhammad Ali menerangkan juga, dirinya akan melanjutkan program positif di Angkatan Laut yang telah dilakukan KSAL sebelumnya, yakni Laksamana TNI Yudo Margono.
"Ini akan saya teruskan, kebijakan beliau akan saya teruskan dan mungkin ada beberapa pengembangan. Itu kami lihat hal-hal yang belum selesai kami selesaikan," katanya pula.
Baca Juga: Dosen Unand Lecehkan 8 Mahasiswi, Modusnya Mengancam Korban Tidak Bisa Lulus
Sebelumnya dalam kesempatan terpisah, Presiden Jokowi mengatakan bahwa KSAL harus mampu menjaga pulau-pulau terluar atau perbatasan.
"Utamanya juga yang berkaitan dengan pulau-pulau perbatasan, itu harus menjadi titik perhatian," kata Jokowi.***