Subspesies ini ditemukan tim peneliti yang terdiri dari Jimmy, Hairul, Jimmy Oru, Yanuar Ishak, Christian Maurits Kaviar, dan Muhammad Hasibuan.

Para peneliti menemukannya saat menggelar ekspedisi khusus selama satu pekan di kawasan Pegunungan Nok, Pulau Waigeo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

Menurut Jimmy, masyarakat sekitar kawasan Gunung Nok tidak tahu jenis anggrek ini. Mereka menganggap semua anggrek adalah sama. 

Baca Juga: Puisi Denny JA Warnai Perayaan Natal Komunitas Lintas Agama di Indonesia

Saat ditemukan, anggrek dalam kondisi sedang berbunga sehingga mudah dikenali spesiesnya.

Anggrek berada di ketinggian 100-300 meter di atas permukaan laut, namun sulit untuk dibawa dari habitatnya ke tempat penangkaran baru. 

Ini terkait oleh peraturan yang mengikat tanaman dilindungi itu terlebih kawasan penemuan merupakan pusat konservasi beberapa jenis anggrek langka.

Baca Juga: Turnamen Mobile Legends M4, Juara MPL Indonesia Onic Esports vs Wakil Malaysia Todak di Hari Pertama

Adapun pemberian nama Dendrobium wuryae untuk subspesies baru itu, terinspirasi dari nama istri Wakil Presiden Ma'ruf Amin yaitu Wury Estu Handayani.

Para peneliti menilai, istri Ma'ruf Amin tersebut berperan besar dalam penelitian flora di Indonesia, khususnya tanaman anggrek.