Video Syur Kebaya Hijau Pantas Bikin Geger, Ternyata Ini Filosofi Kebaya hingga Sejarahnya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 24 Desember 2022 08:24 WIB
ORBITINDONESIA- Video syur mengenakan pakaian kebanggaan perempuan Indonesia bernama kebaya kembali viral di media sosial.
Setelah ramai kebaya merah, kini kembali muncul video syur kebaya hijau.
Lantas apa filosofi pakaian kebaya untuk warga Indonesia hingga bagaimana sejarahnya? Berikut penjelasannya.
Baca Juga: Kasus Video Syur Kebaya Hijau, Polisi Sebut Ada Kesamaan dengan Kebaya Merah, Ternyata Ini
Asal-usul pakaian kebaya di Indonesia sudah berlangsung berabad-abad.
Kebaya kemudian sangat populer setelah dikenakan oleh tokoh emansipasi perempuan, Kartini.
Kata kebaya berasal dari Arab yaitu abaya yg berarti pakaian, namun versi lain menyebut berasal dari kata "Kebyak" atau "Mbayak" dari Jawa.
Baca Juga: Setelah Kebaya Merah, Kini Muncul Video Syur Kebaya Hijau Bikin Heboh di Twitter, Polisi Turun Tangan
Ada pendapat yang menyatakan kebaya berasal dari China.
Lalu menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.
Setelah akulturasi yang berlangsung ratusan tahun, pakaian itu diterima di budaya dan norma setempat.
Baca Juga: Leonard Eben Ezer Simanjuntak Upayakan Kejaksaan Tinggi Banten Bangun Rumah Sakit Adhyaksa
Kebaya telah dinyatakan sebagai busana nasional Indonesia meskipun ada kritik bahwa kebaya hanya digunakan secara luas di Jawa dan Bali.
Tokoh politik seperti Kartini memakai kebaya. Dan peringatan hari Kartini dilakukan dgn menggunakan kebaya.
Para istri Presiden RI mulai dari Soekarno dan Soeharto menggunakan kebaya di berbagai kesempatan.
Sejarah Kebaya di Indonesia tidak lepas dari nilai filosofi yang ditanamkan oleh para pendahulu kita.
Keberadaan kebaya di Indonesia bukan hanya sebagai salah satu jenis pakaian.
Kebaya memiliki makna dan fungsi lebih dari itu. Bentuknya yang sederhana bisa dikatakan sebagai wujud kesederhaan dari masyarakat Indonesia.
Nilai filosofi dari kebaya adalah kepatuhan, kehalusan, dan tindak tanduk wanita yang harus serba lembut.
Kebaya selalu identik dipasangkan dengan jarik atau kain yang membebat tubuh yang secara langsung akan membuat yang mengenakannya kesulitan untuk bergerak dengan cepat.
Itulah sebabnya mengapa wanita Jawa dan Bali selalu identik dgn pribadi yang lemah gemulai.
Lebih dari itu, pakaian kebaya juga menggambarkan nilai nasionalisme.
Pakaian kebaya yang dikenakan perempuan mengekspresikan rasa kebangsaan dan menunjukkan keberagaman. Selain itu juga menunjukkan ekspresi anti Barat.***