Kecelakaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Dua Warga Asal Cina Meninggal Empat Lain Luka-luka, Ini Identitasnya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 19 Desember 2022 14:37 WIB
ORBITINDONESIA- Kecelakaan kereta cepat Jakarta-Bandung yang terjadi di Bandung pada Minggu 18 Desember 2022.
Berikut kronologi dan identitas korban meninggal dan luka luka akibat kecelakaan kereta cepat Jakarta-Bandung. Dua diantaranya merupakan warga negara asal Cina.
Kecelakaan terjadi antara lokomotif kereta cepat dan kereta teknis.
Kecelakaan kereta cepat Jakarta-Bandung terjadi sekitar pukul 16.00 WIB saat sedang pemasangan rel.
Lokomotif kereta cepat itu melaju kencang dari wilayah Kicau Bojong Koneng.
Setibanya di lokasi kejadian, di Kampung Cempaka Mekar, kereta tersebut lepas dari ujung rel yang sedang dipasang dan terjadi tabrakan dengan kereta teknis.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin, membenarkan dua korban tewas adalah warganegara China yang bekerja sebagai teknisi.
"Betul (WNA China), informasi dari Polda Jawa Barat, pekerja teknis," kata Dedi, dilansir dari Antara, Senin 19 Desember 2022.
Selain dua orang meninggal dunia, dilaporkan juga ada empat orang lain mengalami luka berat.
Baca Juga: Duh Proyek Rel Belum Selesai, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kecelakaan, Melaju Kencang Keluar Lintasan
Sebelumnya, Polri menurunkan tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) untuk mengecek kecelakaan kereta cepat tersebut.
Tim Inafis sudah mengidentifikasi para korban, baik yang meninggal maupun luka-luka.
Berdasarkan informasi awal, dua korban meninggal dunia merupakan laki-laki bernama Chang Shin Shang (40) dan Chang Shin Yung (36).
Empat korban luka-luka juga berjenis kelamin laki-laki, yang tiga di antaranya teridentifikasi sebagai Wang Jiji, Jie Thencang, dan Chao Qianyo; sementara seorang lainnya belum diketahui identitasnya.
Penyidik Polda Jawa Barat juga telah memeriksa 18 saksi yang dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut.
Polisi bersama kementerian dan lembaga terkait melakukan pengecekan untuk mengetahui penyebab kecelakaan, termasuk melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan ahli lain.***