Kisah Soekarno Mengunjungi Kuba, Bikin Presiden AS Eisenhower Tidak Suka
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 11 Desember 2022 08:30 WIB
Dan akhirnya sejarah membawa Che bertemu dengan guru besar Revolusi dari Asia : Soekarno.
“Che...bagi saya sebuah perubahan sejarah itu tidak boleh setengah-setengah.
Ia harus menjebol. Ia harus, memporakporandakan. Dari situasi porak poranda itu kita bangun yang baru, bangunan masyarakat yang modern, terhormat dan memanusiakan manusia” kata Soekarno usai makan malam.
Lalu Che memberi cerutu Kuba pada Soekarno yang mengajak Che bicara di teras Istana Negara.
“Kamu lihat Che, bangunan ini adalah bangunan Belanda. Kota-kota kami adalah contoh kota kolonial terbaik pada jamannya.
Di timur Jakarta ada kota bernama Bandung, indahnya luar biasa. Lalu ada juga Kota Surabaya yang menjadi pelabuhan paling timur milik jaringan dagang Hindia Belanda, sebelum Australia didirikan Inggris.
Mereka sudah membangun permodalan dari abad demi abad. Mereka sudah membangun benteng-benteng kesejahteraannya.
Baca Juga: Cara Tegas Yudo Margono Hadapi Terorisme: Program Deradikalisasi, Buang ke Pulau Terpencil
Tapi Che, bangsa-bangsa yang mereka jajah hanya menjadi kuli...kuli dari kemauan mereka. Lalu kami sejak pergantian abad lalu, sadar bahwa satu-satunya jalan untuk membebaskan bangsa dari kekuliannya, dari perbudakannya adalah menjadi ‘bangsa tuan’ di negeri sendiri.