Bikin Temuan Pengubah Suara jadi Laporan Rekam Medis, BRIN Akan Kumpulkan Semua Ucapan Dokter di Indonesia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 07 Desember 2022 08:00 WIB
ORBITINDONESIA – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuat temuan yang bisa mengubah suara dokter menjadi laporan rekam medis. Lewat teknologi yang dinamakan Sistem Pengenalan Wicara untuk Pendiktean Medis (SPWPM), dokter-dokter yang bekerja di rumah sakit bisa bekerja secara lebih cepat dan efisien secara elektronik.
Teknologi SWPM ini merupakan implementasi dari Automatic Speech Regocnition (ASR). Temuan para peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini diharapkan membuat nakes tak harus lagi membuat laporan manual terhadap diagnosa pasien untuk keperluan rekam medis (medical record).
Cara kerjanya, keterangan medis verbal oleh para tenaga medis termasuk dokter langsung dikonversikan menjadi data atau laporan tertulis kepada pusat data medis di rumah sakit. Pencatatan rekam medis akan jadi jauh lebih cepat dan mudah dengan dukungan teknologi ASR.
Baca Juga: BRIN Bikin Temuan Baru, Ubah Suara Dokter jadi Laporan Rekam Medis
SPWPM diciptakan oleh tim perekayasa Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN bekerja sama dengan mitra swasta, yakni PT Dua Empat Tujuh (Solusi247) dan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
Menurut Asril Jarin, Koordinator Periset BRIN, teknologi ini berada di layanan backend.
Kolaborasi ini terjalin ketika pihak Solusi247 mendapatkan permintaan dari RS Harapan Kita untuk menerapkan entri data rumah sakit secara cepat. Solusinya, kata Asril, adalah butuh menerapkan ASR, di mana si dokter cukup mengucapkan perintah atau penjelasan dan langsung dikonversi menjadi teks.
Solusi247 menyampaikan kepada BRIN untuk bersama mengajukan sebuah riset yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Kementerian Keuangan untuk kebutuhan yang siap dikomersialkan dengan target dua tahun.
“Alhamdulillah, tahun ini kita mendapatkan hasilnya. Kita mengharapkan hasilnya terus dikembangkan dan siap diterapkan di seluruh rumah sakit,” kata Asril.
Kepala Pusat Layanan Teknologi (Pusyantek) BRIN Yenni Bakhtiar mengatakan, SPWPM dapat digunakan dan diintegrasikan bersama aplikasi rekam medis lainnya yang ada di rumah sakit. Misalnya, aplikasi MEDIS247 yang dikembangkan oleh Solusi247.
Baca Juga: Mengenal Kue Lontar, Makanan Khas Papua yang Nampak Seperti Pie Susu, Cocok Untuk Semua Kalangan (1)
Arsitektur SPWPM terdiri atas tiga komponen penting middleware, backend, dan pendukung dalam bentuk kontainer-kontainer yang dikelola dan diorkestrasikan dalam sebuah platform awan docker swarm. Prototipe SPWPM telah dilakukan uji lapang bekerja sama dengan RS Harapan Kita.
Dari uji lapang ini telah diperoleh hasil Word Error Rate (WER) rata-rata 4 persen. Hasil uji lapang ini telah memenuhi target Word Error Rate (WER) rata-rata di bawah 5 persen.
Baca Juga: Mengenal Ikan Hiu Berjalan, Spesies Lucu Asli Indonesia yang Banyak Diburu
Sehingga dapat ditetapkan bahwa sistem telah memenuhi tingkat kesiapan teknologi level 7 (TKT-7) dan bisa dimanfaatkan oleh mitra pengguna.
Asril berharap teknologi ini terus disempurnakan termasuk membangun pusat data medis. “Kita pemilik bahasa Indonesia. Kalau kita kumpulkan seluruh ucapan medis yang bisa diujarkan oleh seluruh dokter atau tenaga medis kita, itu karakteristiknya punya kita,” tegas Asril. (*)