DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Diskusi Satupena, Inda Citraninda Noerhadi: Sejarah Seni Rupa Indonesia Seolah Hanya Milik Pria

image
Ilustasri Seniman Perempuan pada Pameran Seni Rupa.

ORBITINDONESIA - Peta sejarah seni rupa Indonesia seolah hanya milik para pria, padahal banyak seniman perempuan yang telah berkarya.

Hal itu ditegaskan penulis dan Direktur Cemara 6 Galeri, Inda Citraninda Noerhadi dalam diskusi yang diselengarakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia  SATUPENA di Jakarta, Kamis 30 Juni 2022 malam.

Menurut Inda, di antara seniman perempuan yang berkarya tinggi misalnya pelukis Emiria Soenassa (1944-1964), yang karya-karyanya mewakili “Sikap Estetika Persagi Sejati” pada 1970-an.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Kunjungi Uni Emirat Arab, Prabowo Subianto Turut Menyambut

Ia menambahkan, khalayak seni rupa di Indonesia juga tidak mengenal Trijoto Abdullah (1971-1989) sebagai pematung pertama. Trijoto adalah adik dari pelukis Basuki Abdullah.

Menurutnya, banyak kedekatan hubungan antara perempuan seniman dan perempuan sastrawan. Seperti, kedekatan antara sastrawan Toety Herati Roosseno dan perempuan pelukis Kartika Affandi. Kartika adalah putri pelukis terkemuka Affandi.

Ada buku bunga rampai, yang penyusunannya didasari rasa akrab dengan 15 perempuan penyair dan sembilan perempuan pelukis, yang dalam dunia saat ini semakin menghadapi aneka kemungkinan. Hidup lebih bebas barangkali, tetapi lebih sulit menemukan kedamaian hati.

Meskipun tidak semuanya saling kenal, perempuan penyair dan pelukis itu semua memiliki suatu kesamaan: Menghayati dan mengungkapkan dengan kekhususan masing-masing.

Baca Juga: Membaca Pengalaman dari Pusaran Kematian

Halaman:
1
2

Berita Terkait