Yang Tersembunyi di Bulan Suro, yang Dianggap Keramat dan Sakral
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 24 Juli 2022 19:44 WIB
ORBITINDONESIA - Satu Suro merupakan hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Suro. Satu Suro bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriah.
Bulan Suro dianggap keramat dan sakral. Kalender Jawa merupakan sistem penanggalan yang dipakai oleh Kasultanan Mataram dibawah pimpinan Sultan Agung Hanyakrakusuma sekitar 1613-1645.
Di mana penggabungan penanggalan Islam dengan penanggalan Saka yang diwarisi Agama Hindu. Karena penanggalan Saka dianggap sangat bertentangan di masa Sultan Agung. Bulan pertama pada kalender Jawa adalah bulan Suro. Kemudian Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadilawal, Jumadilakir, Rejeb, Ruwah, Pasa, Syawal, Sela, dan Besar.
Baca Juga: Hasil Liga 1: Borneo FC Kalahkan Arema FC di Stadion Segiri
Di Indonesia khususnya dalam budaya Jawa, Suro identik dengan suasana sakral dan mistis. Bulan Muharram adalah nama bulan pertama pada sistem penanggalan hijriah yang oleh Sultan dinamakan sebagai bulan Suro.
Kata Suro merupakan sebutan bagi bulan Muharram dalam masyarakat Jawa. Kata Suro sebenarnya berasal dari kata "asyura" dalam bahasa Arab yang berati "sepuluh", yakni tanggal 10 bulan Muharram.
Asyura dalam lidah masyarakat Jawa menjadu Suro. Jadilah kata Suro sebagai khasanah Islam-Jawa sebagai nama bulan pertama kalender Islam maupun Jawa. Kata Suro juga menunjukkan arti penting 10 hari pertama bulan itu dalam sistem kepercayaan Islam-Jawa.
Di mana dari 29 atau 30 bulan Muharram yang dianggap paling keramat adalah 10 hari pertama atau lebih tepatnya sejak tanggal 1 hingga 8.
Baca Juga: 4 Manfaat yang Bisa Anda Temukan ketika Menyendiri, Salah Satunya Membuat Bahagia
Bulan Suro bagi masyarakat khususnya masyarakat Jawa dianggap sebagai bulan keramat atau sakral. Kekeramatan bulan Suro yang menimbulkan kepercayaan bahwa bentuk-bentuk kegiatan seperti pernikahan, hajatan dan sebagainya tidak berani dilakukan.