DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Potensi Wisata Sejarah Kota Depok Jawa Barat Dapat Perhatian Duta Besar Belanda Lambert Grijns

image
(Dari kiri ke kanan): Ketua DPRD Depok TM Yusufsyah Putra, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, Duta Besar Belanda Lambert Grijns, peneliti UI Prof Kemas Ridwan, Prof Hery Fuad, dan Masyuri Kurniawan.

ORBTINDONESIA - Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns ingin berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, untuk menggali potensi wisata sejarah di kawasan Depok Lama.

"Saya sudah dua kali mengunjungi Kota Depok, suatu kehormatan yang besar karena Belanda dan Depok ada hubungan yang kuat terhadap peninggalan sejarah," kata Lambert Grijns dalam keterangannya yang diterima di Depok, Jawa Barat, Minggu 27 November 2022.

Lambert Grijns mengajak pegiat sektor wisata, akademisi, dan masyarakat untuk bersinergi mengembangkan potensi wisata sejarah di Depok.

Baca Juga: Destinasi Wisata PULAU TAWALE Maluku Utara Bisa Tandingi Raja Ampat, Sandiaga Uno Sampai Terpesona

"Kami ingin semuanya punya peran agar peninggalan sejarah bisa lebih menarik," ujar Lamberts Grijns yang lahir di Kota Bogor, Jawa Barat, pada 1962, dan fasih berbahasa Indonesia tersebut.

Lambert Grijns berharap rencana ini dapat terealisasi, sehingga Kota Depok bangga karena memiliki tempat khusus yang dapat dimanfaatkan untuk wisata sejarah Belanda.

Duta Besar Grijns yang didampingi Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengunjungi Rumah Cimanggis yang adalah rumah asli peninggalan Belanda.

Imam Budi mengatakan pengembangan kawasan Depok Lama akan dijalankan melalui kolaborasi, revitalisasi, elaborasi sister city antara Kota Depok dan kota di Belanda, hingga penyelenggaraan Festival Budaya Belanda di Depok, yang mengadopsi kegiatan Festival Drama Depokkers (A Colonial Tale Unravels) di Belanda.

Baca Juga: Rio Capella: Anugerah Pariwisata Indonesia Telah Promosikan Ribuan Destinasi Wisata Nusantara

Menurut dia, dalam merealisasikan peningkatan peninggalan sejarah Belanda, perlu mendapat dukungan dari semua pihak, baik komunitas, akademisi, unsur masyarakat serta media massa.

"Untuk peningkatan potensi sejarah Belanda ini, tentunya butuh bantuan semua pihak agar keberadaannya dapat terus dikenal dan terjaga," katanya.

Imam Budi menambahkan peninggalan sejarah Belanda di Kota Depok dan menjadi peradaban di antaranya Stasiun Depok Lama, bangunan di sekitar Jalan Pemuda, serta Rumah Cimanggis.

Selain itu, juga ada beberapa heritage lainnya berupa hutan raya, 23 situ, dan tiga sungai besar.

Baca Juga: Lestarikan Destinasi Wisata Budaya di Prambanan, EDY SETIJONO Bikin Program Nyantrik di Prambanan

Ketua DPRD Depok TM Yusufsyah Putra mendukung pengembangan kota bersejarah Depok.

Perhatian dan kesungguhan yang ditunjukkan Pemerintah Kota bersama komunitas dan warganya dalam menjaga dan mengembangkan heritage terutama Rumah Cimanggis dan Kawasan Depok Lama patut diapresiasi.

Sementara itu, ahli sejarah Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) Boy Loen menyatakan optimistis atas inisiatif Pemerintah Kota dan DPRD Depok untuk berkolaborasi bersama kalangan kampus dari UI, UIII, IPB, Trisakti, hingga alumni Rotterdam Belanda untuk ambil bagian dalam penelitian dan pengembangan potensi heritage di kawasan Depok Lama.

Sebagai generasi ke-8 Kaoem Depok atau yang familiar dipanggil "Belanda Depok" dari marga Loen, Boy Loen (72) mengatakan Belanda Depok dalam sejarahnya memiliki tanah luas dan menjadi orang yang berada, karena mewarisi berbagai aset Cornelis Chastelein yang di abad ke-17 merupakan tuan tanah kaya raya dan baik di zamannya.

Baca Juga: Tak Hanya di Lampung, The New Bali Juga Ada di 10 Destinasi Wisata yang Wajib Kamu Kunjungi di Akhir Tahun Ini

Namun seiring berjalannya waktu, ada kondisi-kondisi yang menyebabkan beberapa aset sejarah tersebut punah atau beralih kepemilikan karena dijual pemilik aslinya.

Hal ini berpotensi hilangnya nilai-nilai atau aset sejarah yang jadi bagian dari salah satu identitas kawasan.

"Semoga inisiatif yang baik dari pemkot dan para peneliti UI ini dapat terwujud setahap demi setahap dan dapat dukungan konstruktif dari semua pemangku kepentingan," katanya. ***

Berita Terkait