Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Jasmerah. Sekaligus harus mampu menerawang ke depan dengan mempertimbangkan segala tantangan di lokal, regional dan global, termasuk segala peluangnya yang mungkin ada.

Kita seolah diajak oleh Jokowi untuk “berlatih” berdemokrasi dengan dewasa dan matang. Beda pendapat boleh saja, dan lantaran itu tak perlu bermusuhan bukan?

Sementara ini mau pilih Ganjar boleh, pilih Erik silahkan, Airlangga tak mengapa , atau Prabowo ya monggo. Kita sedang berproses, termasuk mereka para kandidat juga sedang berproses.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Tersedih Selamat Hari Ayah Nasional Cocok untuk DIjadikan Status WhatsApp

Pada saatnya (tak lama lagi kok) Kingmaker akan bilang terang-terangan siapa ‘the next King’-nya.

Yang penting dia yang bisa menjaga keberlanjutan pembangunan, bukan antitesis, bukan yang berseberangan!

Ojo kesusu, tapi juga parpol tak perlu lama-lama untuk umumkan gacoannya. Supaya partai politik juga bersikap, tidak oportunis dan sungguh menjalankan fungsinya sebagai ‘recruitment-agent’ sekaligus kawah candradimukanya calon-calon pemimpin bangsa.

Agar publik juga diajak diskusi, publik tidak beli kucing dalam karung.

Baca Juga: Bongkar Aib Lesti dan Billar soal KDRT, Kiky Saputri: Bongkar Aib yang Mana?

Ini kesempatan kita belajar berdemokrasi dengan matang, dewasa dan rasional! Tunjukkanlah dalam narasi kita di media-sosial masing-masing atau ruang publik mana pun yang bisa kita akses.