DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Syekh Abdul Qadir al Jailani Relakan 40 Kuda Miliknya untuk Mengobati Orang yang Berburuk Sangka Kepadanya

image
Syekh Abdul Qadir al Jailani yang Memperoleh Gelar Raja Beberapa Wali, Karena Baik dan Rendah Hati.

Sejak itu, laki-laki tersebut bertobat dan memperbaiki keyakinan hati.

Dari kisah di atas dapat dipetik beberapa hikmah: 

Syekh Abdul Qadir adalah seorang yang telah mencapai derajat kewalian yang tinggi, sehingga menyandang gelar “Sulthanul-Aulia” alias rajanya para wali.

Karena keluhuran derajatnya, Syekh Abdul Qadir memiliki karamah yang luar biasa. Salah satunya karamah menyelamatkan orang-orang yang mencintainya.

Baca Juga: Denny JA: Negara yang Kuat dan Bersih Butuh Polisi yang Juga Kuat dan Bersih

Hadirnya para wali di majelis-majelis mulia dan nyatanya pertolongan mereka kepada orang-orang yang berwasilah dengan mereka.

Zuhud bukan berarti menolak dunia, melainkan tidak bergantungnya hati pada dunia dan tidak  menjadikan dunia sebagai tujuan hidup. Justru dengan zuhud, dunia menjadi sarana mencapai rida Allah. Sebab, kunci zuhud terletak pada ketidaktertarikan hati pada dunia, bukan pada banyaknya harta.

Betapa murahnya hati Syekh Abdul Qadir, sampai-sampai merelakan 40 ekor kudanya untuk mengobati orang yang mencintainya. Sikap itu sekaligus mementahkan prasangka buruk terhadap dirinya sebagai pecinta dunia yang jauh dari sifat zuhud.

Tidak boleh berburuk sangka kepada sesama manusia, karena boleh jadi ia adalah wali atau kekasih Allah. Wali-wali Allah banyak perkara luar di luar nalar sebagai bentuk karamahnya. Wallahu alam. ***

Ustadz Tatam Wijaya, alumnus Pondok Pesantren Raudhatul Hafizhiyyah Sukaraja, Sukabumi, Pengasuh Majelis Taklim “Syubbanul Muttaqin” Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat. 

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait