DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Indonesia Perlu Miliki Pembangkit Listrik Tenaga Thorium yang Lebih Efisien

image
Ilustrasi rancangan desain PLTN dengan bahan bakar Thorium oleh Tim Inventor ITS

ORBITINDONESIA - Indonesia membutuhkan pembangkit listrik sebanyak 60.000 MW hingga 2025. Salah satunya ialah melalui pemrosesan smelter untuk pembangkit listrik tenaga thorium.

Tenaga thorium ini lebih unggul daripada PLTU batubara karena biaya produksi lebih murah, dibangun lebih cepat, lebih aman, lebih ramah lingkungan, jauh lebih efisien, dan mempunyai kapasitas jauh lebih besar.

Pembangkit listrik thorium juga lebih efisien dibanding batu bara dan uranium sekalipun. Kalkulasinya, untuk menghasilkan 1.000 Mega Watt atau 1 Giga Watt per tahun diperlukan batu bara sebesar 3,5 - 4 juta ton, sedangkan uranium sebesar 200- 250 ton.

Baca Juga: Asyik! Film Avatar The Way of Water Resmi Rilis Trailer dan Posternya, Simak Tanggal Mainnya

Sementara thorium mempu menghasilkan kapasitas produksi listrik hanya dengan volume sebesar 7 ton.

Pertanyaannya apakah yang menjadi pembeda antara bahan nuklir berbasis uranium dan thorium?

Thorium merupakan bahan bakar yang yang memilki densitas energi terpadat.

Alhasil 1 ton thorium yang hanya sebesar bola basket dapat menjadi bahan bakar pembangkit listrik berdaya 1,000 MW selama 1 tahun.

Baca Juga: Datangnya Era Melukis dengan Artificial Inteligence

Bandingkan dengan uranium yang membutuhkan 200 ton atau batubara yang membutuhkan 3,5 juta ton.

Dan yang lebih menggembirakan bahwa Indonesia memiliki cadangan thorium untuk 1.000 tahun.***

 

Berita Terkait