Langgar Batas Anggaran, Tim F1 Red Bull Racing Didenda Rp 108 Miliar
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 30 Oktober 2022 17:15 WIB
ORBITINDONESIA – Ajang Formula 1 (F1) memiliki regulasi ketat soal batas anggaran maksimal setiap tim, sayangnya regulasi tersebut dilanggar Red Bull Racing dan dikenakan denda.
Dikutip dari Autocar.co.uk edisi Sabtu 29 Oktober 2022, Red Bull Racing terbukti telah habiskan anggaran sebesar 118 juta poundsterling atau sekitar Rp2,1 triliun. Tim ini melebihi 1,86 juta poundsterling atau sekitar Rp3,3 miliar.
Batas anggaran yang dilanggar adalah musim balap 2021, dimana Max Verstappen berhasil meraih gelar juara dunia F1 pertama kalinya.
Baca Juga: Kualifikasi F1 GP Mexico, Max Verstappen Raih Pole Position
Red Bull juga telah diberikan potongan 10 persen dalam pengujian aerodinamis yang diizinkan selama 12 bulan ke depan dan harus membayar biaya penyelidikan.
Menurut dokumen yang dilampirkan oleh Red BUll Racing, tim tersebut melaporkan hanya menghabiskan anggaran sebesar 114,9 juta poundsterling.
Bahkan, laporannya lebih hemat 4 juta poundsterling dari data yang sudah diaudit oleh FIA. Tim tersebut ditemukan memiliki “biaya yang dikeluarkan dan/atau disesuaikan secara tidak akurat sebesar total 5,6 juta poundsterling”, menurut laporan tersebut.
Baca Juga: Audi Masuk Balapan F1 Bersama Tim Sauber Musim 2026
FIA sendiri belum menjatuhkan vonis untuk Red Bull Racing. Tapi, ada beberapa kemungkinan sanksi yang bakal dikenakan untuk tim tersebut, mulai teguran, pengurangan poin kejuaraan pebalap dan/atau konstruktor, skorsing dari kompetisi, peningkatan batasan pada pengujian aerodinamis, dan pengurangan batas anggaran tim untuk musim berikutnya.
Namun, Red Bull Racing sudah menandatangani perjanjian pelanggaran yang diterima. Sehingga, tim ini hanya akan diberikan denda saja, tidak ada sanksi lain yang diberikan.
Sebelumnya, tim WIlliams juga diketahui melanggar batas anggaran dan dikenakan denda sebesar 25.000 poundsterling atau sekitar Rp 451 juta.
Sebagaimana untuk diketahui, setiap tim diberikan batas anggaran agar persaingan tetap seimbang. Jadi, tidak ada tim yang menghabiskan banyak uang untuk mengembangkan mobilnya. ***