TERBARU, Khutbah Jumat Edisi Spesial Hari Sumpah Pemuda 2022, Contoh Naskah Lengkap dengan Doa
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 27 Oktober 2022 20:38 WIB
Kisah-kisah Ibrahim yang lain dalam hal meneguhkan kalimat tauhid banyak kita jumpai dan sering diwartakan dalam Al-Qur’an.
Hadirin yang dimuliakan Allah
Kisah yang tak kalah heroik adalah putra beliau, Ismail. Momentum Idul Adha selalu mengingatkan kita kepada pribadi hebat ini. Ia adalah nabi kedelapan dalam sejarah Islam. Pernah suatu ketika, ayahnya, menerima wahyu untuk menyembelih dirinya: anak semata wayang yang kehadirannya ditunggu-tunggu sekian waktu lamanya. Ketika perintah itu disampaikan kepadanya, apa jawaban pemuda hebat ini? “Lakukanlah perintah Allah itu, wahai Ayah. Insya Allah aku termasuk orang yang sabar.” (QS. As-Shaffat/37: 102).
Alangkah hebat jawaban Ismail. Dia benar-benar sosok anak yang menjadi hiasan hati orang tua. Kita dibuat decak kagum dan takjub dengan kesalehan anak muda itu. Mendengar kisahnya, kita kemudian berharap, memohon, dan sangat berkeinginan dikaruniai anak seperti Ismail. Pertanyaannya, sudahkah kita sendiri sekualitas Ibrahim?
Baca Juga: BPOM Rilis 198 Jenis Obat Sirup Aman Dikonsumsi
Ada pepatah, buah yang jatuh mesti tidak jauh dari pohonnya. Mata air yang keruh pasti memancarkan air yang keruh pula. Kita yang shalatnya tidak terjaga, jangan berharap punya anak seperti Ismail.
Kita yang dalam mendidik anak masih serampangan, jangan bermimpi punya keturunan seperti Ismail. Artinya, ketika kita ingin memiliki buah hati yang baik, saleh, dan hebat, mestinya orang tua harus baik terlebih dulu.
Hadirin yang dimuliakan Allah
Al-Qur’an juga mengabadikan kisah Ashabul Kahfi. Cave of the Seven Sleepers, itulah nama situs bersejarah di Yordania yang menjadi saksi atas tujuh pemuda bersama anjing mereka. Ashabul Kahfi merupakan salah satu kisah yang menakjubkan tentang tujuh pemuda yang tertidur di dalam gua selama 309 tahun. Mereka bersembunyi di dalamnya untuk melarikan diri dari kekejaman Raja Decyanus demi mempertahankan keimanan. Lebih lengkap diuraikan dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 09-26.
Hikmah yang bisa kita petik darinya adalah ketika mendahulukan kepentingan agama dan keimanan lebih dari apa pun jua, maka niscaya Allah akan segera memberikan pertolongan dan menyelamatkan. Selain itu, selagi kita tawakal sepenuhnya kepada-Nya, meskipun dalam kondisi dilanda masalah, dirundung musibah, maka yakinlah bahwa Allah selalu memberi jalan keluar.