Predator Politik Itu Bernama Nasdem
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 26 Oktober 2022 11:05 WIB
Penurunan ini diakibatkan opsus politik Nasdem dalam menggembosi Golkar yang merebut basis wilayah Golkar dengan ancaman akan diseret kasus oleh kejaksaan dan juga pembajakan dengan iming-iming dana kampanye setelah pendekatana berhasil kader Golkar direkrut Nasdem.
Sementara PAN banyak dirugikan atas pembajakan kader PAN yang memimpin daerah kemudian dibajak ke Partai Nasdem dengan cara-cara mempermainkan lembaga kejaksaan yang saat itu dipimpin Jaksa Agung Prasetya dari Nasdem.
Pembantaian suara terhadap Golkar oleh Nasdem dilakukan dengan sistematis dan massif dimana Golkar dan PAN adalah korban terbesarnya permainan Surya Paloh.
Baca Juga: Dicibir dan Dihina Perempuan Lansia, Lesti Kejora Justru Tanggapi Hal Ini
Kejadian di dalam koalisi Jokowi adalah contohnya. Bagaimana Nasdem menjadi predator bagi Partai-Partai lain sekoalisi.
Langkah pertama Nasdem setelah kemenangan Jokowi tahun 2014 adalah merebut institusi kejaksaan sebagai bagian dari kekuasaannya, di masa awal pemerintahan Jokowi, Nasdem menjadikan gedung bundar Kejaksaan sebagai Pusat Opsus Politiknya dalam menggembosi partai incaran.
Jaksa Agung Prasetyo yang merupakan kader Nasdem dan anggota DPR dari fraksi Nasdem diloloskan Surya Paloh memimpin lembaga Kejaksaan.
Di sinilah permainan dimulai tim Jaksa Agung Prasetyo bermain politik dengan mengincar para tokoh politik partai incaran dan diancam akan diperkarakan kasusnya, sementara di pihak lain Nasdem mengiming-imingi kader partai lain yang diincar dengan bantuan logistik dan pendanaan untuk kampanye-nya.
Baca Juga: Teriak Histeris di Kejari, Nikita Mirzani Sebut Kalian Semua Jahat
Banyak dari tokoh politik yang terancam taktik seperti ini.