Krisis Kemanusiaan di Pengungsian Aceh Tamiang Pascabencana Banjir

ORBITINDONESIA.COM – Pengungsi di Aceh Tamiang menghadapi krisis kelambu dan selimut, barang vital untuk cegah penyakit pascabanjir.

Desa Sumber Makmur, Kecamatan Tenggulun, Aceh Tamiang, mengalami bencana banjir bandang akhir November 2025. Banyak rumah warga terseret arus, memaksa mereka mengungsi. Keluhan utama adalah minimnya bantuan, terutama kelambu dan selimut untuk melindungi dari nyamuk.

Data BNPB menunjukkan 150,5 ribu orang terdampak banjir di Aceh Tamiang. Bantuan yang diterima pengungsi terbatas. Selain kebutuhan dasar, pemulihan ekonomi terhambat karena perkebunan warga masih terendam. Ini mempengaruhi mata pencaharian dan memperlambat pemulihan.

Keberadaan pengungsi di masjid mencerminkan ketidakmerataan distribusi bantuan. Ini menyoroti perlunya perbaikan dalam sistem penanggulangan bencana. Kemampuan masyarakat untuk bangkit dari bencana terhambat oleh kurangnya dukungan dan perhatian terhadap kebutuhan mendasar mereka.

Masyarakat Aceh Tamiang harus memulai dari awal, namun mereka perlu sokongan yang memadai untuk kembali berdiri. Apakah kita cukup peduli untuk memberikan perhatian dan bantuan yang dibutuhkan? Banjir mungkin bisa surut, namun dampaknya bisa bertahan lama tanpa intervensi yang tepat.

(Orbit dari berbagai sumber, 25 Desember 2025)