Studi Tikus Ungkap Potensi Uji Darah dalam Diagnosis Stroke Cepat

ORBITINDONESIA.COM – Stroke iskemik menjadi momok dengan dampak fatal. Kerusakan otak cepat terjadi, memicu kematian sel dalam hitungan menit.

Stroke iskemik menempati posisi kedua sebagai penyebab kematian global, dengan dampak kecacatan jangka panjang. Diagnosis dan penanganan cepat menjadi kunci, namun keterbatasan alat seperti CT scan dan MRI di daerah terpencil mempersulit deteksi dini.

Penelitian di Indonesia menggunakan tikus sebagai model stroke dengan menyumbat pembuluh darah. Hasilnya menunjukkan penurunan fungsi motorik, kerusakan neuron, dan peningkatan biomarker dalam darah. MMP-9, S100B, dan GFAP menjadi indikator utama kerusakan otak yang signifikan.

Potensi uji darah untuk diagnosis stroke memberikan harapan baru. Jika dikembangkan, ini bisa menggantikan ketergantungan pada alat mahal dan tidak selalu tersedia. Namun, uji coba manusia diperlukan untuk validasi lebih lanjut.

Penelitian ini membuka jalan bagi inovasi dalam diagnosis stroke yang lebih cepat dan mudah. Namun, diperlukan langkah lanjut untuk memastikan keakuratan dan keamanannya. Mungkinkah ini menjadi solusi revolusioner di masa depan?

(Orbit dari berbagai sumber, 24 Desember 2025)