Defisit APBN 2025: Tantangan Ekonomi Indonesia ke Depan
ORBITINDONESIA.COM – Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia mencapai Rp560,3 triliun per November 2025, menandai tantangan besar bagi stabilitas ekonomi nasional.
Defisit ini muncul akibat ketidakseimbangan antara pendapatan negara yang baru mencapai Rp2.351,5 triliun dan belanja pemerintah yang sudah mencapai Rp2.911,8 triliun. Meskipun demikian, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa defisit ini masih dalam batas yang terkelola.
Pendapatan negara per November 2025 berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp1.634,4 triliun, kepabeanan dan cukai sebesar Rp269,4 triliun, serta pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp444,9 triliun. Belanja pemerintah pusat mencapai Rp2.116,2 triliun sementara transfer ke daerah menyentuh Rp795,6 triliun.
Defisit ini mencerminkan tantangan dalam pengelolaan fiskal yang semakin kompleks di tengah dinamika ekonomi global. Peningkatan belanja negara harus diimbangi dengan upaya intensif dalam optimalisasi pendapatan, termasuk pajak dan PNBP, agar defisit tidak membebani pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Pertanyaan yang perlu direnungkan adalah bagaimana Indonesia dapat menyeimbangkan kebijakan fiskal agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Ini adalah momen reflektif bagi pembuat kebijakan untuk mengevaluasi strategi mereka demi mencapai stabilitas ekonomi yang lebih baik.
(Orbit dari berbagai sumber, 19 Desember 2025)