AI dan Deteksi Glaukoma: Harapan Baru Cegah Kebutaan

ORBITINDONESIA.COM – Glaukoma telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi penglihatan manusia, namun kini kecerdasan buatan menawarkan cara baru yang revolusioner untuk mendeteksinya sejak dini.

Glaukoma sering kali tidak terdeteksi hingga mencapai tahap lanjut, menjadikannya penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia. Di Indonesia, prevalensi penyakit ini cukup tinggi terutama pada usia produktif, menambah beban kesehatan masyarakat.

Kemajuan teknologi AI membawa angin segar dalam diagnosis glaukoma. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sistem berbasis ELM dan pengolahan citra fundus retina mampu mencapai akurasi hingga 98,89%, menawarkan solusi cepat dan akurat dibanding metode konvensional.

Dengan mengurangi ketergantungan pada interpretasi manual, teknologi ini mendemokratisasi akses diagnosis yang lebih merata. Namun, penting untuk memastikan bahwa adopsi teknologi ini didukung oleh pelatihan medis yang memadai dan infrastruktur kesehatan yang siap.

Terobosan ini membuka peluang besar untuk mencegah kebutaan akibat glaukoma. Namun, integrasi teknologi dan sistem kesehatan harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan manfaatnya dapat dirasakan secara luas. Akankah kita siap menghadapi transformasi ini?