Kontroversi Permukiman Israel di Tepi Barat dan Reaksi Dunia

ORBITINDONESIA.COM – Ketegangan di Tepi Barat semakin memanas saat Israel menyetujui pembangunan 19 permukiman baru, memancing kecaman internasional termasuk dari Arab Saudi.

Keputusan Israel untuk melegalkan permukiman di Tepi Barat, wilayah yang direbut sejak 1967, telah lama menjadi sumber konflik. Permukiman ini dianggap ilegal oleh mayoritas negara di dunia. Namun, Israel berargumen mengenai ikatan historis dan alkitabiah mereka dengan tanah tersebut.

Pemerintah sayap kanan Israel, melalui Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Pertahanan Israel Katz, mendorong legalisasi permukiman. Langkah ini bertentangan dengan resolusi PBB yang menyerukan penghentian pembangunan permukiman. Data menunjukkan peningkatan pembangunan permukiman yang memecah belah wilayah Palestina.

Kecaman dari Arab Saudi menyoroti tanggung jawab komunitas internasional untuk menekan Israel. Namun, posisi Israel yang kuat secara politik dan militer membuat banyak pihak skeptis terhadap efektivitas kecaman ini. Pertanyaannya, apakah resolusi internasional masih memiliki kekuatan dalam menghadapi kebijakan unilateral?

Di tengah polemik ini, dunia ditantang untuk mencari solusi damai yang adil bagi kedua belah pihak. Apakah komunitas internasional akan bertindak lebih tegas atau tetap terjebak dalam siklus kecaman tanpa tindakan? Pertanyaan ini mengundang refleksi lebih dalam tentang peran kita dalam menciptakan perdamaian.

(Orbit dari berbagai sumber, 18 Desember 2025)