Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air, 10 Desember 2025
ORBITINDONESIA.COM - Memasuki minggu kedua Desember, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat beberapa kejadian bencana terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Laporan kejadian bencana yang berhasil dihimpun sejak Selasa, 9 Desember hingga Rabu, 10 Desember 2025, pukul 07.00 WIB.
Kejadian pertama, cuaca ekstrem melanda wilayah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang pada Minggu, 7 Desember 2025. Wilayah terdampak berada di Desa Cieundeur dan Desa Ciwalen Kecamatan Warungkondang. Terdapat 33 unit rumah rusak ringan akibat kejadian ini. Warga melakukan kerja bakti dan gotong-royong untuk melakukan perbaikan sementara secara mandiri.
Beralih ke Bangka Belitung, banjir rob dilaporkan terjadi di Kota Pangkal Pinang pada Minggu. Kejadian banjir rob ini dilaporkan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB setelah air laut pasang di sekitar pesisir Kota Pangkal Pinang, Tim BPBD melakukan patroli dan mendapati genangan air di beberapa titik.
Ketinggian air berkisar antara 20-40 sentimeter. Pasang air laut tersebut diperkirakan naik selama 5 jam dari pukul 09.00 hingga 13.00 WIB. Adapun lokasi terdampak berada di Kecamatan Gabek, Kecamatan Pangkal Balam, Kecamatan Bukit Intan dan Kecamatan Taman Sari.
Data sementara mencatat, 643 rumah terdampak dengan rincian 60 rumah di Kelurahan Selindung, 85 rumah di Rejosari, 52 rumah di Pasir Putih, 230 rumah di Opas Indah dan 207 rumah di Genas. Kondisi terkini per Selasa (9/12) kondisi air sudah surut dan mayoritas warga sudah mulai aktifitas seperti biasa.
Banjir juga terjadi di Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Senin, 8 Desember 2025. Kejadian dilaporkan pukul 16.00 WIB setelah hujan dengan intensitas tinggi terjadi hingga debet air tidak mampu tertampung dan meluap ke pemukiman warga. Saat terjadi banjir, ketinggian air mencapai 70 sentimeter hinggan berdampak ke akses jalan warga.
Lokasi terdampak berada di Desa Karangrejo dan Desa Bagorejo di Kecamatan Gumukmas. Sedikitnya dilaporkan 135 rumah terdampak. Kondisi terkini per Selasa, 9 Desember 2025 akses jalan sudah mulai surut, kini ketinggian air menyisakan 20 sentimeter. Sedangkan untuk di wilayah permukiman warga dekat sungai, banjir masih belum surut.
Menyikapi bencana yang terjadi, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap menjaga kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Kesiapsiagaan ini diperlukan para warga untuk merespons tidak hanya ancaman potensi risiko hidrometeorologi basah.
Bagi warga yang tinggal di daerah bantaran sungai diminta selalu memantau ketinggian air secara berkala. Jika terjadi hujan berintensitas tinggi dalam durasi lama, warga disarankan melakukan evakuasi mandiri, mengetahui jalur evakuasi, dan memperbarui informasi cuaca dari lembaga resmi.***