Kebersamaan dalam Pelatihan Pembelajaran Mendalam Bersama Fasilitator dan Guru Hebat Bangka Selatan
ORBITINDONESIA.COM - Hari Kamis, 4 Desember 2025 menjadi hari terakhir rangkaian pelatihan Pembelajaran Mendalam bagi para guru di Kabupaten Bangka Selatan. Bagi Kelas BSLGR 25—yang beranggotakan 38 guru dan berpusat di SMP Negeri 2 Toboali—momen ini menjadi penutup yang penuh kesan kebersamaan.
Pembelajaran Mendalam adalah pendekatan yang menempatkan murid sebagai manusia yang perlu dimuliakan. Proses belajarnya dirancang berkesadaran, bermakna, dan membahagiakan, dengan mengintegrasikan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik. Inilah pendekatan yang mendorong pembelajaran yang utuh, bukan sekadar memenuhi target kurikulum.
Melalui KGTK Provinsi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menugaskan guru-guru dari seluruh Indonesia untuk mengikuti pelatihan ini. Para peserta di Bangka Selatan dibimbing oleh fasilitator berpengalaman: Silvia Nurtasila, S.Pd., M.Pd., Jam-jam Sapaat, M.Pd., dan Melia Noprianda, S.Pd. Mereka memberikan arahan sesuai bidang masing-masing demi menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Pelatihan berlangsung sejak IN-1 pada September hingga IN-2 pada Desember 2025, dengan jadwal, lokasi, dan komposisi kelas yang telah ditetapkan.
Selama tiga bulan tersebut, Ashar, S.Pd. dari bidang GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangka Selatan senantiasa mendampingi seluruh aktivitas pelatihan, memastikan kegiatan berjalan lancar dari awal hingga akhir.
Belajar, Berbagi, dan Bertumbuh
Pelatihan ini bukan sekadar hadir lalu pulang. Banyak praktik baik yang diperoleh dan dapat diterapkan di sekolah masing-masing. Para guru berbagai rumpun—Bahasa, IPA, IPS, hingga Matematika—saling berbagi pengalaman, strategi, dan pendekatan pembelajaran.
Suasana pelatihan terasa akrab. Guru-guru dari berbagai latar belakang berinteraksi tanpa sekat. Silaturahmi bahkan berlanjut melalui grup WhatsApp yang tetap aktif hingga kini. Peran Yessi Misniar sebagai ketua kelas juga sangat terasa; ia selalu mampu mencairkan suasana dan menjaga energi kelas tetap hidup.
Kegiatan bersama fasilitator juga membuka ruang refleksi. Peserta saling memotivasi dan bertukar pandangan mengenai rancangan pembelajaran hingga evaluasinya, sesuai prinsip Pembelajaran Mendalam: efektif, dialogis, dan berpusat pada murid.
Sejumlah guru model dari berbagai rumpun mata pelajaran mendapat kesempatan mempraktikkan langsung pembelajaran mendalam di kelas nyata, seperti di SMPN 1 Toboali, SMPN 2 Toboali, dan SMPN 8 Toboali. Praktik ini memperlihatkan bagaimana suasana belajar yang kondusif dapat tumbuh ketika pembelajaran dirancang dengan hati.
Mengapa Pembelajaran Mendalam Penting?
Di tengah perkembangan teknologi yang makin pesat, murid membutuhkan lebih dari sekadar pengetahuan. Mereka perlu karakter, kemandirian, dan kemampuan berpikir mendalam. Karena itu, kolaborasi antara guru yang telah mengikuti pelatihan sangat dibutuhkan. Dukungan orang tua dan lingkungan sekitar pun menjadi bagian penting dalam menyelaraskan tujuan pendidikan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., dalam salah satu pidatonya menegaskan bahwa kolaborasi adalah kerja bersama yang strategis untuk mencapai tujuan bersama. Prinsip ini menjadi pijakan penting dalam membangun ekosistem pembelajaran yang sehat.
Pelatihan ini bukan akhir perjalanan. Pembelajaran Mendalam harus terus dihidupkan di sekolah, diterapkan secara bertahap dan konsisten. Guru dituntut untuk terus kreatif, inovatif, dan membuka ruang bagi murid untuk tumbuh sesuai potensinya.
Karena pada akhirnya, pendidikan yang bermutu tidak hanya lahir dari kebijakan pemerintah, tetapi dari dedikasi guru yang memuliakan murid di ruang kelasnya setiap hari.
(Oleh Indra Pirmana, Guru SMPN 5 Payung, Bangka Selatan) ***