Putrajaya dan Kebun Komuniti Kelulut Jadi Destinasi Kedua Fam Trip Northern Peninsular Malaysia 2025

ORBITINDONESIA.COM - Putrajaya dan Kebun Komuniti Kelulut di Rimba Desa Presint 9 menjadi tujuan utama hari kedua bagi 32 peserta Fam Trip Northern Peninsular Malaysia 2025. Rombongan disambut oleh Encik Azwan Ezli dari Unit Komunikasi Korporat Jabatan Perbadanan Putrajaya, dan oleh Zainal Ismail saat berkunjung ke Kebun Komuniti Kelulut.

Chairman and Managing Director Hydramas Travel & Tour S.B, Malaysia, Kamarun Zaman Ab Rahman, yang memandu perjalanan sejak awal, menjelaskan bahwa Putrajaya adalah pusat pemerintahan Malaysia yang sebelumnya berada di Kuala Lumpur. Sementara Kebun Komuniti Kelulut merupakan destinasi wisata alam yang belum banyak dikenal wisatawan, padahal menawarkan suasana sejuk, berada di ketinggian, dan memiliki pemandangan yang indah.

“Kami yakin para wisatawan akan merasa puas mengunjungi Kebun Komuniti Kelulut ini. Apalagi mereka bisa menikmati madu Kelulut yang kaya manfaat bagi kesehatan,” ujar Kamarun, yang sejak 1998 beralih profesi dari wartawan menjadi pelaku industri pelancongan.

Menurutnya, Malaysia yang kaya keberagaman suku, budaya, dan kuliner memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan sebagai negara tujuan wisata utama. “Dari Perlis hingga Sabah terdapat ratusan jenis makanan dan minuman khas dari berbagai etnik. Ragam ini menjadi daya tarik kuat bagi wisatawan, terutama dari Indonesia yang merupakan negara serumpun,” ungkapnya.

Kamarun menambahkan bahwa upaya promosi harus digencarkan oleh pemerintah bersama pelaku industri pariwisata. Melalui undangan bagi 32 peserta Fam Trip—yang terdiri dari agen perjalanan, wartawan, influencer, dan blogger dari berbagai daerah di Indonesia—ia berharap kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia semakin meningkat menjelang Tahun Melawat Malaysia (VMY) 2026.

“Jika setiap peserta Fam Trip mampu menjual empat paket wisata setiap enam bulan, dengan satu grup berisi sekitar 30 orang, maka terdapat 120 paket wisata yang terjual dalam enam bulan. Itu berarti sekitar 3.840 wisatawan datang ke Malaysia. Dalam setahun, jumlahnya bisa mencapai 7.680 wisatawan—angka yang signifikan untuk memperkuat geliat industri pelancongan Malaysia,” jelasnya.

Usai mengunjungi Kebun Komuniti Kelulut, rombongan bergerak menuju Ipoh, Perak. Makan malam digelar di Hotel Casuarina Ipoh—hotel milik pemerintah Negeri Perak—yang menyambut hangat kehadiran peserta Fam Trip.

“Kami senang menyambut rombongan dari Indonesia yang turut memainkan peranan penting dalam mempromosikan destinasi dan produk pariwisata Negeri Perak. Malam ini bukan sekadar beramah tamah, tetapi juga mempererat kerja sama dalam menyongsong Tahun Kunjungan Malaysia 2026. Peranan peserta Fam Trip sebagai rakan industri pariwisata sangat signifikan untuk memposisikan Perak sebagai destinasi pilihan,” ujar Puan Sabrina Ahmad Tah, Pengurus Besar Hotel Casuarina Ipoh.

Sementara itu, Exco Pelancongan, Industri, Pelaburan dan Pembangunan Koridor Negeri Perak, Loh Sze Yee, menjelaskan perubahan besar Ipoh dalam beberapa tahun terakhir. Ia mengakui, dulu Ipoh lebih dikenal sebagai tempat singgah bagi pelancong dari Kuala Lumpur menuju Penang atau Thailand.

“Selama ini orang mampir ke Ipoh hanya untuk buang air. Padahal Ipoh memiliki banyak destinasi menarik. Pertanyaannya bukan lagi ‘apa yang bisa dilihat di Ipoh’, tetapi ‘mau mulai dari mana?’. Ada istana cantik di atas bukit, Bandar Diraja Kuala Kangsar, Jejak Masjid Negeri Perak, Perak Food Trail, dan banyak lagi. Hubungan Malaysia–Indonesia memang serumpun—walau kadang gaduh di media sosial, tapi tetap dekat. Karena itu marilah kita saling memberi manfaat; agen travel Indonesia membawa wisatawan ke Malaysia, dan sebaliknya agen Malaysia membawa wisatawan ke Indonesia,” ujar Loh Sze Yee.

Acara makan malam tersebut juga dihadiri Pengurus Besar Pariwisata Perak Pn. Zuraida binti Md Taib, serta Puan Zaini binti Zainuddin, Penolong Pengarah Pelancongan Kerajaan Tempatan Perak.

Dari Provinsi Sumatera Barat, terdapat lima peserta yang diundang mengikuti Fam Trip ini: Sastri Bakry (Ketua SatuPena Sumatera Barat), Armaidi Tanjung (Sekretaris DPD SatuPena/jurnalis senior/penulis buku), Ian Hanafiah (praktisi pariwisata/agen travel), Yusuf Afrizal Hutauruk (influencer/praktisi ekonomi kreatif), dan Ferline (praktisi pariwisata/agen travel). ***