Tak Ada yang Mau Melawan Hamas, Rencana Pengerahan Pasukan Multinasional di Gaza Terhenti

ORBITINDONESIA.COM - Sumber-sumber Palestina dan Arab mengatakan kepada Haaretz bahwa upaya pengerahan pasukan multinasional di Gaza sebagian besar terhenti karena "tidak ada negara yang akan mengirim tentara ke Gaza untuk melawan Hamas, apalagi pasukan Arab atau Muslim."

Sumber tersebut menambahkan bahwa "negara-negara juga akan menolak pengerahan pasukan untuk melayani kepentingan AS dan Israel tanpa mandat yang jelas, jadwal yang jelas, dan kesepakatan mengenai dua pertanyaan inti: bagaimana menangani senjata Hamas dan siapa yang akan mengelola Jalur Gaza di pihak Palestina."

Menurut beberapa sumber, AS lebih berfokus pada aspek teknis rencana tersebut, alih-alih sengketa politik yang menghambatnya.

Sumber-sumber Palestina mengonfirmasi kepada Haaretz bahwa delegasi senior Hamas telah tiba di Kairo untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan para pejabat tinggi intelijen Mesir.

Salah satu sumber menambahkan bahwa diskusi "tidak akan membuahkan hasil" tanpa kesepakatan mengenai tata kelola Palestina di Gaza, dan kenyataan yang muncul adalah pembagian wilayah secara de facto menjadi dua wilayah: satu di bawah kendali Israel dan satu lagi tanpa kendali resmi, tetapi dengan kehadiran Hamas.

Sementara itu, petugas medis di Gaza mengatakan bahwa serangan Israel menewaskan dua orang di Khan Yunis dan satu lagi di Kota Gaza timur. IDF mengatakan telah melepaskan tembakan setelah mengidentifikasi "teroris" yang melintasi Garis Kuning yang membatasi wilayah Israel dan mendekati pasukannya, sehingga menimbulkan ancaman langsung bagi mereka.

Kemudian pada hari Senin, 24 November 2025, IDF mengatakan telah menewaskan dua warga Palestina setelah beberapa orang melintasi Garis Kuning. Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan bahwa setidaknya 342 warga Palestina telah tewas akibat tembakan Israel sejak dimulainya gencatan senjata.***