Puisi Esai Denny JA: Jangan Bully Aku, Karena Aku Bisa Buat Bom
Oleh Denny JA
ORBITINDONESIA.COM - (Puisi esai ini diinspirasi tragedi nyata SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta, namun seluruh narasi adalah fiksi. Nama disamarkan.) (1)
-000-
Namanya Banu,
nama pinjaman,
seperti mantel lusuh untuk melindungi luka.
Di kelas, ia duduk paling belakang.
Ia bayangan yang takut pada cahaya.
Ia belajar menunduk
agar dunia tidak melihat
betapa hatinya berlubang.
Ia kertas yang dibakar perlahan.
Mejanya sering ditendang,
dengan umpatan:
“Cupu!”
“Banci!”
“Sampah!”
Kata-kata itu menjadi pisau,
goreskan luka tak terlihat,
menjadi duri tajam,
setiap hari menusuk- nusuk hatinya.
Saban sore,
ia pulang dengan tubuh utuh
tetapi hati retak.
Ia cermin pecah
-000-
Rumah Banu gua yang sepi.
Di sana, segala hilang.
Ibunya bekerja, di
Hong Kong, atau Qatar,
entahlah.
Ibu jauh sekali.
Sudah delapan bulan
sejak suara ibu terakhir terdengar dari layar ponselnya:
“Maaf, Nak… Ibu lembur lagi.”
Sejak itu,
rumah menjadi akuarium kosong:
benda-benda ada,
tapi hidup tak lagi berenang di dalamnya.
Ayah?
Nama yang hilang,
entah dimana kini.
Satu-satunya teman Banu
hanya cahaya ponselnya,
itu kunang-kunang elektronik,
tapi tak pernah benar-benar menemani.
-000-
Suatu malam,
ketika kesepian menggumpal
menjadi kabut yang menelan tubuh,
Banu masuk ke sebuah ruang asing:
True Crime Community.
Di sana,
banyak anak-anak lain yang terluka,
di sana,
mereka menulis amarah,
di sana,
kata kata menjadi kawat berduri.
Mereka berbagi duka,
berbagi dendam,
berbagi cara “membuat dunia berhenti menginjakmu.”
Semakin Banu membaca,
dadanya semakin kosong.
Ia gua hampa.
Dindingnya menggema
suara-suara orang asing.
Lalu seseorang meyakinkannya:
“Jika tak ada yang menghargaimu,
buat mereka berhenti.”
Kalimat itu
menyala dalam dirinya,
menjadi korek api kecil
di ruangan penuh bensin.
-000-
Jumat yang duka,
usai salat di masjid kecil sekolah,
keceriaan anak-anak
mengalir menjadi sungai kecil
di halaman.
Banu berdiri di sana,
di tengah gelombang suara,
ingin berteriak:
“Jangan bully aku lagi!”
Tapi suaranya hanya sampai di tenggorokan.
Banu burung kecil
yang tersangkut jaring.
Lalu,
waktu pecah.
Ledakan itu
bukan hanya bunyi,
tetapi puing cahaya
yang menghantam langit.
Duaaaarrrrr !!!
Duaaarrrr !!!!
Jeritan,
debu,
batu-batu genteng berjatuhan,
langit menumpahkan
segala duka.
Banu juga jatuh,
luka,
pingsan,
terkurung dalam sepi,
tanpa mengerti apa yang ada di baliknya.
Ia tidak merasa gagah.
Keberanian tak tumbuh di dada.
Yang tumbuh
hanya kekosongan yang lebih menganga.
Perih.
Pedih.
Hampa.
-000-
Banu membuka mata,
terbaring di ranjang rumah sakit.
Itu ruang putih, salju
yang tak pernah meleleh.
Infus mengalirkan cairan,
tapi hatinya tetap padang tandus
yang tak lagi bisa tumbuhkan rumput.
Ia memejamkan mata,
dan di kegelapan itu
muncul wajah ibunya,
wajah yang ia rindu,
selalu.
“Ibu… ibu…”
itu suara yang hanya terdengar di dadanya.
Air mata jatuh,
bukan karena luka tubuh,
tetapi karena satu kalimat
yang tak pernah sempat ia ucapkan:
“Bu…
kalau saja ada yang memelukku
sebelum gelap mengambilku.”
-000-
Ini bukan cerita tentang bom.
Tapi kisah tentang manusia yang dibiarkan sendiri
terlalu lama.
Tentang lorong sekolah
yang seharusnya menjadi rumah
Tentang kata-kata bully,
yang mengiris sampai ke tulang.
Tentang keluarga yang terpisah,
teman yang tak peka,
guru yang tak lagi peduli.
Banu bukan api.
Ia hanya percikan kecil
yang menyala karena dunia lupa memberinya hujan.
Betapa rapuhnya remaja,
ketika cinta di rumah hilang
dan kasih di sekolah
tak pernah datang.*
Jakarta, November 2025
CATATAN
(1) Ini adalah fiksi, sebuah puisi esai yang diinspirasi kisah sebenarnya
Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, 'pelaku tergabung grup True Crime Community', kata BNPT – Bagaimana perkembangan terbaru penyelidikan? - BBC News Indonesia
-000-
Berbagai puisi esai dan ratusan esai Denny JA soal filsafat hidup, political economy, sastra, agama dan spiritualitas, politik demokrasi, sejarah, positive psychology, catatan perjalanan, review buku, film dan lagu, bisa dilihat di FaceBook Denny JA’s World
https://www.facebook.com/share/p/1Bw58Lmka3/?mibextid=wwXIfr ***