724 Peserta Ikuti Lomba Menulis Forum Kreator Era AI

ORBITINDONESIA.COM - Forum Kreator Era AI (KEAI) resmi menutup lomba menulis bertema “Mungkinkah AI Menggantikan Pemimpin Manusia?” pada Senin malam, 10 November 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 724 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, terdiri dari kalangan profesional, aktivis, mahasiswa, hingga pelajar. Lomba tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Forum Kreator Era AI merupakan wadah gagasan yang digagas oleh Denny JA sebagai ruang refleksi dan edukasi publik dalam menghadapi perkembangan pesat kecerdasan buatan. Forum ini secara rutin menggelar webinar dua kali setiap bulan, membahas isu-isu aktual seputar etika, seni, literasi, dan masa depan manusia di era digital.

Lomba menulis ini telah menjadi tradisi tahunan KEAI. Tahun lalu, forum ini mengadakan kompetisi kreatif dalam tiga kategori: menulis, melukis, dan membuat video pembacaan puisi berbasis teknologi AI. Sementara tahun ini, KEAI memusatkan kegiatan pada lomba menulis, dengan tujuan memperkuat tradisi berpikir kritis dan menulis reflektif di kalangan masyarakat.

Ketua KEAI, Elza Peldi Taher, menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta. “Besarnya jumlah peserta menunjukkan tingginya minat publik untuk menulis di era digital. AI bukan pengganti manusia, melainkan mitra berpikir. Kita ingin menegaskan bahwa manusia tetap menjadi pusat kebijaksanaan,” ujarnya.

Para peserta diminta menulis refleksi terhadap tulisan Denny JA berjudul “Dan Artificial Intelligence Pun Diangkat Menjadi Menteri.” Dalam karya tersebut, Denny JA mengisahkan peristiwa simbolik yang mengguncang dunia: pemerintah Albania mengangkat sebuah Artificial Intelligence bernama Diella sebagai “menteri” untuk memerangi korupsi. Diella digambarkan sebagai sosok digital perempuan berbaju adat, dirancang untuk mengawasi setiap tender dan pengadaan publik — menggantikan peran manusia yang sering tergoda oleh suap dan nepotisme.

Dalam narasi Denny JA, Diella menjadi lambang pemerintahan bersih: tak bisa disuap, tak kenal lelah, dan tak tunduk pada kekuasaan. Namun di balik itu, muncul pertanyaan moral yang menggugah: AI mungkin efisien, tetapi bisakah ia bijak? Ia mampu menghitung dengan tepat, tetapi tak mampu merasakan penderitaan manusia.

Refleksi atas pertanyaan inilah yang menjadi inti karya peserta. Pemenang lomba akan diumumkan pada 17 November 2025, melalui berbagai media daring dan akun resmi Forum KEAI. Dewan juri terdiri atas Ahmad Gaus AF (penyair), Jonminofri (wartawan dan Ketua Harian Satupena), Milastri Muzakkar (Sekretaris Forum KEAI), serta Elza Peldi Taher selaku Ketua Forum KEAI. Mereka akan menyeleksi ratusan naskah untuk menentukan karya terbaik.

Pemenang pertama akan memperoleh hadiah sebesar Rp5 juta, disusul Rp3 juta untuk juara kedua, Rp2 juta untuk juara ketiga, dan Rp500 ribu bagi 20 penulis harapan. Seluruh naskah terpilih akan dibukukan oleh KEAI sebagai dokumentasi semangat literasi dan refleksi etis di era kecerdasan buatan.

Menurut Milastri Muzakkar, lomba ini bukan sekadar ajang menulis, tetapi juga latihan berpikir etis di tengah kemajuan teknologi. “Tulisan Denny JA memancing refleksi yang jarang kita temui. Peserta diajak berpikir bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi dasar peradaban,” ujarnya.

Forum Kreator Era AI berkomitmen menjadikan kompetisi ini sebagai agenda tahunan yang menyatukan semangat literasi, teknologi, dan kemanusiaan — agar manusia tetap menjadi pusat nilai di tengah derasnya arus kecerdasan buatan.***