Krisis Valuasi: Dampak Michael Burry pada Saham Teknologi

ORBITINDONESIA.COM – Investor legendaris Michael Burry kembali membuat gebrakan dengan bertaruh melawan raksasa teknologi AI, Nvidia dan Palantir, memicu kekhawatiran di pasar saham.

Pasar saham dunia sedang bergolak setelah Michael Burry, terkenal dengan prediksi krisis perumahan 2008, mengungkapkan taruhannya melawan saham perusahaan teknologi terkemuka. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran akan gelembung pasar di sektor AI. Saham-saham utama seperti Nvidia dan Palantir mengalami penurunan signifikan, sementara saham cryptocurrency juga tertekan.

Burry membeli opsi jual senilai $187 juta untuk saham Nvidia dan $912 juta untuk Palantir, menunjukkan ketidakpercayaannya pada valuasi tinggi di sektor ini. Penurunan saham ini sejalan dengan komentar dari eksekutif Goldman Sachs dan Morgan Stanley yang memperingatkan potensi koreksi pasar. Volume perdagangan menurun di bursa Nasdaq dan New York, menunjukkan ketidakpastian investor.

Langkah Burry ini seakan mengingatkan kita pada 2008, saat ia dengan tepat memprediksi krisis perumahan. Apakah ini indikasi bahwa pasar AI sedang menuju gelembung serupa? Meski demikian, beberapa eksekutif percaya bahwa koreksi pasar yang moderat dapat memberikan kesempatan untuk investasi yang lebih bijaksana, tanpa adanya dampak makro yang besar.

Keputusan Burry telah menyalakan kembali perdebatan tentang valuasi di sektor teknologi, terutama AI. Apakah ini hanya koreksi jangka pendek atau awal dari sesuatu yang lebih besar? Investor harus waspada dan mempertimbangkan kembali strategi investasi mereka di tengah ketidakpastian ini.

(Orbit dari berbagai sumber, 5 November 2025)