Akses Air Bersih 1,8 Juta Jiwa: Kementerian PU Teken Kontrak Proyek KSCS Rp6,37 Triliun

ORBITINDONESIA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menandatangani kontrak pekerjaan konstruksi Karian Dam–Serpong Water Conveyance System (KSCS) Paket 1, 2, dan 3. Penandatanganan ini menandai dimulainya proyek strategis nasional yang akan mengalirkan air baku dari Bendungan Karian, Banten, menuju Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Serpong.

Proyek KSCS dirancang untuk melayani kebutuhan air bersih bagi 1,84 juta jiwa atau sekitar 368.000 sambungan rumah tangga di kawasan Metropolitan Jabodetabek, mencakup wilayah Banten, DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Barat.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menyampaikan bahwa penandatanganan ini adalah wujud nyata pelaksanaan amanat Presiden Prabowo Subianto agar bendungan yang telah selesai segera memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

"Air bukan sekadar kebutuhan dasar, tetapi sumber kehidupan dan keadilan sosial. Dari bendungan ke rumah tangga, dari potensi alam menuju kesejahteraan rakyat," kata Menteri Dody.

Infrastruktur Vital 43 Km

Proyek KSCS merupakan bagian integral dari sistem penyediaan air baku Bendungan Karian. Pekerjaan konstruksi ini mencakup:

  • Pipa Transmisi: Sepanjang sekitar 43 kilometer.

  • Fasilitas Pendukung: Dilengkapi dengan booster pump dan sistem kontrol untuk menjamin efisiensi dan keandalan pasokan.

Menteri Dody menekankan pentingnya integritas, profesionalisme, serta pengawasan yang disiplin dan transparan dalam pelaksanaan proyek. "Mutu dan keselamatan harus menjadi prioritas utama. Proyek KSCS harus menjadi teladan infrastruktur yang efektif dan berkelanjutan," tegasnya.

Didukung Kemitraan Internasional

Proyek ini didukung melalui kemitraan internasional, termasuk pendanaan dan kerja sama teknis dari Korea Eximbank. Meski demikian, Menteri Dody menegaskan bahwa proyek ini harus tetap memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat Indonesia.

Proyek KSCS menjadi bagian dari implementasi strategi kebijakan PU 608, yang berkontribusi pada visi besar pembangunan nasional, termasuk:

  • Menargetkan efisiensi investasi dengan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) di bawah 6.

  • Pengentasan kemiskinan menuju nol persen.

  • Pertumbuhan ekonomi hingga 8% pada 2029.

Menteri Dody berharap pelaksanaan konstruksi berjalan tepat waktu dan dengan mutu terbaik agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat.