AS dan Jepang: Strategi Baru Hadapi Dominasi China di Sektor Mineral Tanah Jarang
ORBITINDONESIA.COM – Ketergantungan global pada China untuk mineral tanah jarang menciptakan keresahan ekonomi. AS dan Jepang kini bersatu untuk mengubah peta pasokan mineral ini, menandai babak baru dalam dinamika perdagangan dunia.
Mineral tanah jarang adalah komponen vital dalam teknologi modern. China menguasai lebih dari 80% pasokan dunia, menimbulkan kekhawatiran geopolitik dan ekonomi. Langkah AS dan Jepang muncul dari kebutuhan untuk mengurangi ketergantungan ini.
Dalam konteks geopolitik, langkah ini adalah respons terhadap dominasi China. Data menunjukkan bahwa permintaan mineral tanah jarang meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. AS dan Jepang memanfaatkan peluang ini untuk memperkuat posisi mereka di pasar global.
Keputusan ini menggambarkan langkah strategis untuk diversifikasi rantai pasokan. Opini publik terpecah; sementara beberapa melihat ini sebagai langkah bijak, yang lain khawatir tentang potensi eskalasi ketegangan dengan China. Namun, banyak yang sepakat bahwa ini adalah langkah penting menuju kemandirian ekonomi.
Kerjasama AS dan Jepang menggarisbawahi pentingnya diversifikasi dalam ekonomi global. Pertanyaan yang tersisa adalah: bagaimana langkah ini akan mempengaruhi hubungan internasional dan kestabilan pasar global di masa depan?
(Orbit dari berbagai sumber, 29 Oktober 2025)