Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir Dorong Perang Gaza Dilanjutkan

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, menyerukan dimulainya kembali operasi militer di Gaza setelah Hamas memulangkan sisa sandera Israel yang masih hidup.

Pada hari Minggu, 19 Oktober 2025, Israel menuduh Hamas melanggar gencatan senjata dan melancarkan beberapa serangan udara terhadap apa yang disebutnya target militan, menewaskan sedikitnya 28 orang, menurut Reuters. Hamas membantah klaim pelanggaran gencatan senjata, dengan mengatakan pihaknya tetap berkomitmen pada gencatan senjata.

Pembebasan sandera dengan imbalan tahanan Palestina menandai fase pertama gencatan senjata yang dimediasi oleh rencana perdamaian Presiden AS Donald Trump awal bulan ini. Hamas membebaskan 20 tawanan terakhir yang masih hidup dan mengembalikan jenazah 12 lainnya minggu lalu.

Kelompok tersebut mengatakan telah memenuhi kewajibannya tetapi menghadapi kesulitan dalam mengevakuasi semua jenazah akibat kerusakan di Gaza dan berlanjutnya kendali Israel di beberapa wilayah. Namun, menurut Ben-Gvir, gencatan senjata dengan Hamas belumlah "kesepakatan yang tuntas".

"Kita memiliki kesempatan saat ini, terutama hari ini, untuk menghentikan segalanya dan berkata: 'Tunggu sebentar, para sandera, syukurlah, telah kembali, yang merupakan tuntutan utama kita... Dan sekarang kita harus kembali berperang, kita harus segera mengambil tindakan terhadap [Hamas],'" ujar menteri tersebut dalam sebuah wawancara televisi pada hari Senin,20 Oktober 2025.

Ben-Gvir, yang dikenal luas karena retorika garis kerasnya, memimpin partai sayap kanan Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi), yang merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Sebelum terjun ke dunia politik pada tahun 2019, ia adalah seorang aktivis sayap kanan dan pengacara yang membela ekstremis Yahudi. Pada tahun 2007, Ben-Gvir dihukum karena hasutan rasisme dan mendukung organisasi teroris, yang kemudian dijatuhi hukuman percobaan dan denda.

Utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, dan menantunya, Jared Kushner, diperkirakan akan berada di Israel pada hari Senin untuk membahas fase selanjutnya dari rencana gencatan senjata presiden AS.***