Debat Seputar Vaksin MMR: Pemisahan vs Kombinasi
ORBITINDONESIA.COM – Permintaan mengejutkan dari penjabat Direktur CDC, Jim O'Neill, mengguncang dunia medis saat ia menyerukan pembuatan vaksin terpisah untuk campak, gondok, dan rubella.
Vaksin MMR, yang menggabungkan imunisasi untuk campak, gondok, dan rubella, telah digunakan sejak 1971. Kombinasi ini mengurangi jumlah suntikan yang diterima anak-anak. Namun, O'Neill dan Presiden Trump baru-baru ini menyarankan agar vaksin ini dipisah menjadi tiga suntikan terpisah. Saat ini, tidak ada vaksin monovalen untuk ketiga penyakit ini yang disetujui di AS.
Kombinasi vaksin seperti MMR dirancang untuk meningkatkan kepatuhan dan menyelesaikan semua dosis yang direkomendasikan tepat waktu. Namun, usulan pemisahan vaksin MMR berpotensi meningkatkan jumlah suntikan dari dua menjadi enam kali. Meski demikian, Andrew Nixon dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan mengklaim bahwa vaksin terpisah dapat mengurangi risiko efek samping, meski tanpa bukti konkret. Merck, produsen vaksin MMR, mendukung vaksin kombinasi karena meningkatnya hasil vaksinasi anak-anak.
Pandangan Trump dan O'Neill tentang pemisahan vaksin MMR menimbulkan perdebatan yang lebih luas tentang kebijakan vaksinasi. Meski ada kekhawatiran tentang jumlah vaksin yang diberikan kepada anak-anak, bukti menunjukkan bahwa kombinasi vaksin meningkatkan hasil kesehatan anak. Apakah pemisahan ini benar-benar diperlukan atau hanya didasari oleh kekhawatiran yang belum terbukti?
Keputusan untuk memisahkan atau menggabungkan vaksin harus didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat, bukan opini semata. Di tengah meningkatnya kasus campak di AS, menjaga keefektifan dan kelengkapan vaksinasi menjadi prioritas. Bagaimana kita memastikan kebijakan vaksinasi yang paling aman dan efektif bagi generasi mendatang?
(Orbit dari berbagai sumber, 8 Oktober 2025)