Pusat Layanan Fertilitas Bakal Hadir di Kawasan Ekonomi Khusus Sanur, Denpasar Bali
ORBITINDONESIA.COM - Pusat layanan fertilitas akan hadir di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Denpasar, Bali, untuk mendukung Pulau Dewata sebagai destinasi wisata kesehatan dan kebugaran kelas dunia.
“Ini merupakan tonggak penting bagi transformasi pariwisata kesehatan Indonesia,” kata Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Christine Hutabarat di Denpasar, Bali, Selasa, 7 Oktober 2025.
Untuk tahap awal pusat layanan itu, badan usaha milik negara (BUMN) HIN selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Sanur atau The Sanur, menggandeng kemitraan dengan jaringan klinik fertilitas asal Malaysia yang sebelumnya sepakat meneken perjanjian penyewaan lahan (LLA).
Kerja sama itu menandai langkah awal pembangunan pusat layanan kesehatan spesialis fertilitas berstandar internasional di atas lahan seluas 6.343 meter persegi di KEK Sanur.
Pusat layanan itu, kata dia, akan menghadirkan perawatan fertilitas komprehensif, termasuk program bayi tabung (IVF), obstetri, ginekologi, serta layanan kesehatan wanita dan anak secara menyeluruh.
Sementara itu, perwakilan mitra Alpha IVF Dato’ Dr Colin Lee mengungkapkan, Indonesia memiliki kebutuhan yang terus berkembang dalam layanan fertilitas.
Pihaknya ingin mendukung visi pemerintah Indonesia dalam menjadikan KEK Sanur sebagai destinasi utama wisata kesehatan.
“Dengan hadirnya pusat layanan di Bali, kami ingin membawa standar internasional lebih dekat kepada masyarakat Indonesia,” ucapnya.
KEK Sanur merupakan kawasan kesehatan dan pariwisata pertama di tanah air yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 25 Juni 2025.
Kawasan seluas 41,26 hektare itu menjadi salah satu proyek strategis nasional yang dirancang untuk menampung berbagai fasilitas unggulan modern dan terintegrasi, mulai dari fasilitas medis bertaraf internasional, akomodasi hotel dan MICE, dan pusat riset kesehatan.
Berdasarkan data Dewan Nasional KEK, KEK Sanur dirancang dengan proyeksi total investasi sebesar Rp10,2 triliun dan diperkirakan akan menyerap 18.375 tenaga kerja langsung dan 25.272 tidak langsung pada saat beroperasi penuh.
Dewan Nasional KEK juga mencatat sejak penetapan hingga triwulan I-2025, KEK Sanur telah mencatatkan realisasi investasi kumulatif sebesar Rp4,42 triliun dan menciptakan 3.822 lapangan kerja.***