Krisis Politik Prancis: Pergantian Perdana Menteri dan Dampaknya

ORBITINDONESIA.COM – Pemerintah Prancis mengalami guncangan besar ketika Perdana Menteri Sébastien Lecornu mengundurkan diri setelah kurang dari sehari mengumumkan kabinetnya yang baru.

Pemerintahan Prancis jatuh ke dalam krisis politik setelah Perdana Menteri Sébastien Lecornu mengundurkan diri hanya sehari setelah mengumumkan kabinet barunya. Ini menandai pergantian perdana menteri kelima dalam dua tahun terakhir. Krisis ini diperparah oleh hasil pemilihan cepat yang dipanggil Presiden Emmanuel Macron tahun lalu, yang meninggalkan parlemen tanpa mayoritas mutlak.

Krisis politik ini memperlihatkan ketidakstabilan yang mendalam dalam sistem politik Prancis. Marine Le Pen, pemimpin sayap kanan Prancis, menyerukan pemilihan parlemen baru setelah kejatuhan pemerintah. Partainya, National Rally, telah mendapatkan banyak kursi di parlemen yang terfragmentasi, menambah tantangan bagi koalisi sentris Macron yang kehilangan banyak kursi dalam pemilihan mendadak tersebut.

Pergeseran politik di Prancis ini mencerminkan meningkatnya kekuatan sayap kanan dan sayap kiri yang mengancam koalisi sentris. Dengan ketidakstabilan politik yang terus berlanjut, situasi ini dapat mempengaruhi posisi Prancis dalam ekonomi Uni Eropa, terutama dengan krisis utang nasional yang berkembang dan defisit anggaran yang membesar.

Dengan ketidakpastian politik yang masih membayangi, masa depan Prancis tampak tidak menentu. Penting untuk bertanya bagaimana negara ini akan menavigasi kekacauan politik ini dan apakah akan ada solusi yang dapat menyatukan kembali bangsa yang terpecah. Apakah ini saatnya bagi Prancis untuk mempertimbangkan reformasi sistem politiknya agar lebih stabil dan representatif?

(Orbit dari berbagai sumber, 7 Oktober 2025)