Mengurai Kompleksitas Kebahagiaan: Antara Kesejahteraan dan Konsumsi Modern

ORBITINDONESIA.COM – Dalam dunia yang semakin terobsesi dengan pertumbuhan dan inovasi, mencari kebahagiaan sering kali berubah menjadi pencarian yang rumit. Dari selimut infrared hingga aplikasi yang menjanjikan kebahagiaan instan, kita harus bertanya: apakah semua ini benar-benar diperlukan?

Kebahagiaan sering kali dianggap sebagai tujuan akhir kehidupan manusia. Namun, dalam masyarakat yang didorong oleh konsumsi dan teknologi, definisi kebahagiaan menjadi kabur. Banyak dari kita terjebak dalam lingkaran produk dan layanan yang mengklaim bisa meningkatkan kesejahteraan.

Menurut psikolog Martin Seligman, kebahagiaan sejati terdiri dari emosi positif, keterlibatan, dan makna. Namun, industri wellness global yang bernilai miliaran dolar menawarkan solusi instan dan sering kali mahal. Data menunjukkan peningkatan tajam dalam pengeluaran konsumen untuk produk kesehatan dan kebugaran, sementara tingkat kebahagiaan global tidak selalu meningkat seiring.

Dalam mengejar kebahagiaan, kita mungkin telah melupakan esensi dari kebahagiaan itu sendiri. Alih-alih mengejar hal-hal eksternal, kita perlu kembali pada introspeksi dan hubungan yang mendalam dengan diri sendiri dan orang lain. Kebahagiaan tidak bisa dibeli, namun harus dibangun melalui pengalaman hidup yang berarti.

Saat kita terus mencari kebahagiaan dalam dunia yang semakin kompleks, mungkin saatnya kita bertanya pada diri sendiri: Apakah kita mencari kebahagiaan di tempat yang salah? Mungkin kebahagiaan sejati terletak pada kesederhanaan dan kehadiran penuh dalam setiap momen kehidupan kita.

(Orbit dari berbagai sumber, 3 Oktober 2025)